
Delapan truk tangki diberangkatkan memuju Kecamatan Juwangi untuk membantu mencukupi kebutuhan air bersih di Desa Sambeng, Selasa (11/8/2020). (Foto: Solopos/Bayu Jatmiko Adi)
RASIKAFM – Pemerintah Kabupaten Boyolali menetapkan status siaga darurat kekeringan. Bantuan air bersih ke sejumlah daerah terdampak pun mulai disalurkan.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo, mengungkapkan, total ada 7 kecamatan lain yang menjadi fokus perhatian pada masa siaga darurat kekeringan di Boyolali. 7 Kecamatan itu yakni Juwangi, Wonosegoro, Wonosamodro, Tamansari, Musuk, Kemusu, dan Selo.
Selama masa darurat kekeringan tahun ini diharapkan juga ada dari kalangan perusahaan maupun masyarakat yang ingin membantu penyediaan air bersih tersebut.
Untuk jumlah air yang disiapkan, selain dari BPBD sebanyak 400 tangki, juga ada dari PMI 100 tangki dan Bagian Kesra Setda Boyolali sebanyak 200 tangki.
Sedangkan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih, bisa mengajukan melalui camat atau kepala desa dan diajukan ke BPBD Boyolali.
Bambang menambahkan, untuk masa siaga darurat kekeringan pada tahun lalu ditetapkan mulai 1 Juli hingga 31 Oktober dan diperpanjang sampai November. Sedangkan tahun ini ditetapkan siaga darurat kekeringan mulai 1 Agustus sampai 31 Oktober.