
SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali sidak ke Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng. Sidak dilakukan sesaat setelah proses PPDB SMA/SMK Jawa Tengah resmi ditutup pada Kamis pukul 16.00.
Berbagai hal dicek Ganjar dengan teliti. Salah satu yang mencolok adalah, banyaknya penggunaan Surat Keterangan Domisili (SKD) pada proses PPDB Jateng 2020. Tercatat, ada 13.834 calon siswa yang menggunakan SKD. Dari jumlah itu, ada 1.007 calon siswa yang mencabut berkas SKD nya karena terindikasi palsu.
Banyaknya SKD tersebut membuat Ganjar terkejut. Ia meminta seluruh petugas untuk ketat dalam proses verifikasi dan validasi data. Setelah penutupan ini, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan memerintahkan cabang dinas dan kepala sekolah untuk verifikasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Jumeri mengatakan, setelah penutupan maka pihaknya akan menggelar koordinasi dengan cabang dinas dan kepala sekolah. Tahapan selanjutnya adalah verifikasi fisik pada 1 hingga 8 Juli. Karena saat verifikasi ini siswa atau orang tua siswa harus hadir membawa bukti fisik, maka akan diatur agar tetap menggunakan protokol kesehatan.
Jumeri menegaskan, apabila pada saat verifikasi data itu ditemukan ketidakbenaran, maka calon siswa akan dicoret.