
KENDAL – Pandemi Covid-19 berdampak pada anggaran perbaikan pasar tradisional di Kendal. Kepala Dinas Perdagangan Kendal, Subaedi mengatakan, akibat pandemi virus Korona, sebanyak 50% anggaran untuk perawatan dan perbaikan pasar tradisional berkurang.
Anggaran tersebut baik yang bersumber dari dana Anggaran APBD, maupun Dana Alokasi Khusus yang direalokasikan untuk penanganan Covid-19.
Sebelumnya, selain pembangunan Pasar Pagi Kaliwungu melalui APBN Kementerian PUPR, pihaknya juga berencana merapikan beberapa pasar tradisional lain. Prioritasnya adalah pasar dengan daya tampung kecil dengan jumlah pedagang banyak, juga pasar-pasar dengan managemen pengelolaan yang kurang bagus. Seperti pasar Weleri, Kangkung, Kabupaten Kedal, Bojo, Sukorejo, dan Boja.
Sejumlah pengajuan anggaran sudah ia siapkan untuk merelokasi sebagian dari bangunan pasar-pasar tersebut di tahun 2020 namun harus terpangkas untuk penanganan Covid-19.