
BREBES – Harga bawang merah di Brebes terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal tersebut dipicu tingginya curah hujan di Pantura Barat Jateng selama tiga bulan terakhir. Akibatnya, tak sedikit petani yang mengalami gagal panen.
Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia, Juwari mengatakan, harga bawang merah di tingkat pengecer mengalami kenaikan. Oleh karenanya, ia meminta kepada pedagang atau distributor bawang merah yang melakukan pengiriman ke sejumlah daerah tidak mengambil keuntungan yang berlebihan. Diakuinya, cuaca ekstrem pada awal tahun 2020 mengakibatkan petani gagal panen.
Usia tanaman yang telah memasuki satu bulan tak bisa dipanen lantaran banyak tanaman yang terserang hama. Untuk itu, distributor tidak memainkan harga saat kondisi petani sedang jatuh. Untuk wilayah Kabupaten Brebes, terdapat sekitar 700 hektar lahan bawang merah yang mengalami gagal panen.
Para petani, hanya mampu memperoleh hasil panen mencapai 6 ton per hektare. Padahal, pada puncak panen seperti biasanya, pada bulan Juli-Agustus tahun lalu mampu mencapai angka 12 ton.
Sementara untuk stok kebutuhan menjelang bulan Ramadan, Juwari menambahkan, kondisinya masih dalam batas wajar dan aman. Mengingat, saat ini tanaman bawang di lahan pertanian dianggap cukup untuk memenuhi stok bulan puasa nanti.