RASIKAFM.COM | UNGARAN - Meski musim kemarau, pergerakan tanah di Dusun Bandungan, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang masih terus terjadi hingga saat ini.
Ruas jalan alternatif sepanjang hampir 200 meter yang menghubungkan Kecamatan Ungaran Timur dan Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak itu putus total akibat longsor.
Menyikapi hal itu, Pemerintah Desa (Pemdes) Kalongan dengan Himpunan Mahasiswa Kesehatan Lingkungan Udinus Semarang berkolaborasi memasang Landslide Early Warning Sistem (EWS) atau alat deteksi dini pergerakan tanah tak jauh dari titik longsor pada Minggu (17/9/2023).
“Mereka melakukan kajian dan riset di sini, kemudian pinya ide memasang alat ini. Fungsinya untuk membaca pergerakan tanah yang terjadi, jadi sudah dilengkapi dengan pemancar dan penerima sinyal gerakan tanah berbasis seluler,” kata Kepala Desa Kalongan Yarmuji ditemui di lokasi pemasangan Landslide EWS, Dusun Bandungan, Desa Kalongan, Ungaran Timur, Senin (18/9/2023).
Mengenai cara kerjanya, dikatakan Yarmuji, Landslide yang ‘ditanam’ dengan kedalaman 10 meter tersebut akan mengirimkan notifikasi kepada masyarakat melalui aplikasi yang diunduh pada platform android telepon seluler (ponsel) jika terjadi pergerakan tanah. Nantinya setiap warga akan memiliki aplikasinya saat alat tersebut sudah siap digunakan.
“Bagi masyarakat Desa Kalongan, khususnya Dusun Bandungan alat ini bermanfaat memberikan peringatan dini jika ada pergerakan tanah ataupun longsor. Selama ini was-was, jangan-jangan pas tidur, apalagi sebentar lagi musim hujan. Setidaknya warga bisa lebih siap,” jelasnya.
Selain pemasangan alat tersebut, ditambahkan Yarmuji, Pemdes Kalongan juga membentuk karang taruna tanggap bencana. Tugas mereka adalah mengedukasi warga mengenai cara kerja Landslide EWS dan apa yang harus dilakukan jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.
“Selain itu, mereka juga berkewajiban membantu merawat dan menjaga alat Landslide EWS agar tetap berfungsi dengan baik,” pungkasnya. (win)