
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Foto/Wardoyo joglosemarnews
SRAGEN – Dengan pertimbangaan terlalu beresiko terjadi penularan, Pemerintah Kabupaten Sragen menolak membuat tempat karantina khusus bagi para perantau atau pemudik yang pulang kampung.
Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menegaskan tidak sependapat dengan gagasan membuat karantina khusus tersebut. Sebab jika dilakukan tanpa persiapan yang matang justru berisiko terjadi penularan.
Menurutnya, manajemen karantina bagi pemudik itu juga sangat berisiko karena karantina harus dilakukan 14 hari dan membutuhkan minimal 14 lokasi yang berbeda. Pasalnya, Covid 19 memungkinkan pengidapnya menjadi pembawa, meski yang bersangkutan tidak menunjukkan keluhan atau gejala umum. Pihaknya khawatir karantina justru membuat pemudik yang sehat menjadi tertular. Dibandingkan opsi menyiapkan tempat karantina, pihaknya memilih menyiagakan Satgas di desa dan kelurahan. Mereka diberdayakan untuk memastikan para pemudik di wilayah masing-masing melakukan karantina mandiri.