
SEMARANG – Kalangan pengelola pondok pesantren di Provinsi Jawa Tengah mengharapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo segera menerbitkan surat edaran terkait pembukaan kembali kegiatan belajar mengajar di ponpes pada saat pandemi COVID-19 dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Ketua Pengurus Wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyah PWNU Jateng, Kiai Haji Nur Makhin Chudlory mengatakan, bahwa memasuki penerapan protokol kehidupan normal baru, maka aktivitas di pondok pesantren, termasuk TPQ madin dan kegiatan keagamaan harus mendapat perhatian. Bahkan di Jawa Tengah, langkah awal sudah dimulai dari Pondok Pesantren Salaf Tegalrejo Kabupaten Magelang dengan mengeluarkan “Maklumat Tegalrejo”. Isi dari maklumat itu adalah tata cara mengatur 13.800 santri Tegalrejo untuk kembali ke pondok pesantren dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Berdasarkan hal itu,pihaknya meminta Gubernur Ganjar Pranowo untuk segera menerbitkan surat edaran kepada pihak-pihak terkait, seperti pemerintah kabupaten/kota, Gugus Tugas Daerah, Dinas Kesehatan, puskesmas, rumah sakit, dan semua pondok pesantren. Untuk puskesmas misalnya, Gubernur segera mendorong puskesmas untuk memfasilitasi pemeriksaan kesehatan bagi para santri, sekaligus mengeluarkan surat keterangan sehat.