
UNGARAN – Efek pandemi Covid-19 juga dirasakan sejumlah perajin penganan tradisional di Kabupaten Semarang. Jika dalam kondisi normal, saat ramadhan seperti ini biasanya banyak pesanan, namun saat ini pesanan menurun drastis.
Anastasia Suwarti (53), salah satu pembuat makanan tradisional di Dusun Pancoran, Kelurahan Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang mengatakan, sebelum corona mewabah, biasanya ia mendapatkan rata-rata pesanan sebanyak 50 keranjang aneka makanan tradisional per minggu. Namun di saat-saat corona mewabah, Suwarti menjelaskan pesanan makanan tradisional menurun, menjadi 10 keranjang makanan saja.
Lesunya permintaan, juga menurut Suwarti mengakibatkan banyak rumah produksi makanan tradisional di dusun tersebut tak memproduksi lagi. Saat ini tinggal 3 yang masih produksi dari 7 perajin makanan. (win)