
KUDUS – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Kudus saat ini mampu melakukan pemeriksaan hasil uji swab sebanyak 90 kali dalam sehari. Selain melakukan tracking terhadap pasien di dalam daerah, juga membantu kabupaten lain di eks Karisidenan Pati.
“Kita lacak terus. Kapasitas (periksa hasil uji swab) perhari bisa 90. Di Pati Raya semua pemeriksaan lab masuk Kudus. Karena Kudus salah satu rujukan penanganan covid-19,” kata Plt Bupati Kudus HM Hartopo, Kamis (2/7).
Kapasitas dan kemampuan memeriksa hasil uji swab ini, lanjut Hartopo, setelah GTPP Kudus memiliki alat Polymerase Chain Reaction (PCR) sendiri.
Alat ini ditempatkan di RSUD Kudus dan telah beroperasi sejak 10 Juni 2020 lalu. Sehingga, tidak perlu antre menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium luar daerah
“Kita tes massal terus, terutama petugas lapangan seperti Forkopimda dan satgas lapangan. Kontrak tracking kita lacak terus,” tandasnya.
Akibat adanya tracking secara masif ini, menurut Hartopo, kasus positif covid-19 di Kudus juga terus bertambah karena telah terlacak.
“Ada tambahan perhari rata-rata 4-5 orang,” imbuhnya. Pihaknya berharap, dengan masifnya pelacakan ini, maka penyebaran virus asal Wuhan China ini dapat ditekan. Sehingga grafik kasus berangsur turun dan dapat diterapkan new normal di semua bidang.
“Harapannya bisa new normal. Perusahaan, perkantoran, pasar semua menerapkan Karena adanya new normal kesehatan dan ekonomi jalan bareng,” tukas Hartopo. [red]