UNGARAN – Hujan deras yang mengguyur hampir merata di seluruh wilayah Kabupaten Semarang pada Senin (6/6/2022), mengakibatkan sejumlah wilayah di Desa Wirogomo, Banyubiru, Kabupaten Semarang terdampak bencana tanah longsor.
Desa yang berada tepat di bawah lereng Gunung Kelir tersebut memang sudah menjadi “langganan” longsoran material berupa batu dan tanah saat curah hujan tinggi.
Asroni Jalil (44), seorang warga Dusun Kendal Ngisor, Wirogomo, menuturkan tanah longsor yang terjadi diawali hujan dengan intensitas sedang kemarin siang. Tak berselang lama, hujan kembali mengguyur dengan intensitas yang lebih tinggi setelah sempat reda beberapa saat.
“Pas hujan yang kedua terjadi longsor, sekitar jam setengah tiga sore,” ujarnya di sela-sela kerja bakti membersihkan sisa material longsoran, Selasa (7/6/2022).
Dikatakannya, lokasi terjadinya longsor tidak hanya satu titik, melainkan ada tujuh titik dengan waktu yang hampir bersamaan.
“Selain di Kendal Ngisor sini, di Wirogomo juga longsor, kemudian Kendal Duwur. Bahkan yang cukup parah itu yang kena Sendang Pacak Siji,” ucapnya.
Menurut Asroni, Sendang Pacak Siji adalah sumber air bersih yang dimanfaatkan oleh warga sebagai air minum dan kebutuhan mushola setempat.
“Terpaksa warga beralih ke sumber air yang ada di Dusun Pagergedog, karena yang di Pacak Siji belum bisa digunakan, tertutup lumpur dan batu,” katanya.
Asroni menambahkan, sebenarnya sudah ada alat deteksi dini pergerakan tanah yang terpasang di beberapa titik di lereng Gunung Kelir, akan tetapi saat ini tidak berfungsi secara maksimal karena terjadi kerusakan.
“Beberapa kabel ada yang putus karena dibuat ‘mainan’ kera liar yang ada di gunung, sehingga praktis saat ini mengandalkan tanda-tanda alam terutama saat hujan deras,” imbuhnya.
Sementara Kapolsek Banyubiru Iptu Subhan saat melakukan pengecekan lokasi longsor di Desa Wirogomo menyampaikan berdasarkan laporan yang diterima dari Kepala Desa Wirogomo terdapat tujuh titik longsor yang tersebar di lereng Gunung Kelir.
“Skalanya kecil hingga sedang. Yang lumayan daerah Krajan Kidul dan Kendal Ngisor, tapi alhamdulillah nihil korban jiwa dan material,” tuturnya.
Diterangkan Kapolsek, salah satu titik lokasi longsor sempat membuat akses jalur Wirogomo-Pagergedog terputus akibat tertimbun material longsor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang yang mendapatkan laporan segera bergerak ke lokasi untuk membantu pembersihan material.
“Alat berat backhoe dari BPBD dikerahkan untuk membersihkan material longsoran, saat ini akses jalan sudah bisa dilewati kembali,” urainya.
Kapolsek mengimbau kepada seluruh warga di kawasan Desa Wirogomo untuk senantiasa berwaspada, terutama bagi yang tempat tinggalnya berada di bawah tebing.
“Sementara mengungsi dulu ke rumah saudara yang agak jauh dari tebing, terlebih saat ini cuaca tidak menentu,” tandasnya. (win)