
SEMARANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah menyiapkan skenario new normal di bidang pendidikan. Persiapan akan dilakukan selama satu setengah bulan, sebelum memasuki semester baru pada 13 Juli 2020.
Kepala Disdikbud Provinsi Jateng, Jumeri menyatakan, perlu persiapan cermat dan kehati-hatian ekstra, mengingat jumlah peserta didik dari tingkat pendidikan dini hingga menengah atas mencapai enam juta siswa. Untuk itu, pihaknya tetap berkiblat pada protokol kesehatan, yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Namun demikian pihaknya mengaku siap, jika kondisi normal baru di bidang pendidikan memang benar-benar akan dilaksanakan.
Selain itu, pihaknya akan memperhatikan kondisi daerah di Jateng, apakah pada wilayah tersebut termasuk epicentrum penyebaran atau tidak. Sehingga, antara satu kabupaten atau kota di Jawa Tengah, kebijakan new normal bisa kasuistik.
Selama kurun waktu satu setengah bulan ini, pihaknya juga akan melakukan simulasi new normal, pada sekolah-sekolah yang akan dijadikan acuan penerapan new normal. Sehingga, jika jadi diterapkan, guru dan murid tidak gagap. Tentu semua itu dilakukan dengan memperhatikan panduan dari kemendikbud. Kebijakan tersebut juga akan dikomunikasikan lintas sektor.