
RASIKAFM.COM – Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) medis. dalam enam bulan terakhir mencapai lebih 35 ton. Angka tersebut dua kali lipat dibanding jumlah total limbah selama setahun kemarin yang hanya sekitar 17 ton.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Blora, Dewi Tedjowati mengungkapkan, limbah-limbah tersebut tersebar di berbagai puskesmas dan rumah sakit se-Kabupaten Blora. Banyaknya limbah tersebut karena selama pandemi, penggunaan APD sangat signifikan dibanding tahun lalu.
Banyaknya limbah B3 bukan hanya karena APD semacam baju hazmat atau masker, tetapi juga sisa makanan pasien masuk isolasi positif Covid-19. Selain rumah sakit dan puskesmas, para pasien suspek dan positif Covid-19 juga diisolasi di beberapa lokasi.
Dewi memastikan, pihaknya menyediakan tempat untuk limbah-limbah yang terpapar Covid-19. Selain itu, limbah medis biasa dengan limbah yang habis dipakai untuk menangani pasien terpapar Covid-19 juga dibedakan.