
SALATIGA – Seiring pandemi virus Corona (Covid-19) tidak hanya membawa dampak negatif. Bagi sebagian pedagang sepeda covid-19 justru membuat mereka untung besar.
Seorang pedagang sepeda di Salatiga Masyhudi mengatakan sejak virus Corona merebak sejumlah tempat fasilitas umum yang dipakai orang berkumpul dilakukan pembatasan tren warga bersepeda mulai terjadi kenaikan.
“Itu terjadi pada awal Maret, banyak orang awalnya hanya datang membetulkan sepedanya. Lalu pelan-pelan diikuti penjualan sepeda baru,” terangnya kepada rasikafm.com, di tokonya Jalan Pemotongan Salatiga, sabtu (13/6/2020)
Pemilik toko sepeda Putra Karya itu menyampaikan peningkatan penjualan sepeda baru mulai terjadi pada awal April sampai sekarang. Hal itu kata dia, karena ada pengaruh orang mulai bosan dirumah dan himbauan berolahraga.
Ia menambahkan, dibandingkan pada waktu sebelum adanya virus Corona penjualan sepeda kali ini kenaikannya mencapai 200 persen untuk segala macam jenis sepeda.
“Pembeli rata-rata didominasi anak muda. Sedangkan orangtua lebih banyak melakukan reparasi penggantian sejumlah onderdil,” katanya
Dikatakannya, dalam sehari ia mampu menjual sekitar 10-15 unit sepeda dari berbagai merk seperti Pacific, Polygon, dan Element.
Masyhudi menerangkan diantara merk sepeda yang ditawarkan kepada pembeli sejauh ini Polygon paling mendominasi terutama model MTB setiap hari terjual rata-rata 3 unit.
“Disini toko saya menyediakan sepeda dengan harga mulai Rp 2-6 juta. Karena tingginya pembelian ini juga membuat kami kewalahan lantaran stok seringkali habis bahkan dari distributor di Semarang,” ujarnya
Seorang pembeli Yuliyanto (35) menilai tren gowes keliling kota sekarang sedang terjadi kenaikan.
Dia menyebut adanya pandemi Corona telah membuat orang sadar akan kesehatan dirinya. Dan bersepeda dijadikan pilihan warga karena perpaduan olahraga dan wisata.
“Saya membeli baru lagi buat koleksi. Karena tren gowes ini sedang naik, untuk bergantian memakai sepeda biar tidak itu-itu saja,” jelasnya (rief)