
SALATIGA – Pemerintah Provinsi Jawa tengah menyiapkan Bantuan Sosial Jaring Pengamanan Ekonomi senilai Rp 9,1 miliar bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah yang terdampak pandemi virus Corona
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mengatakan dana sebesar Rp 9,1 miliar tersebut nantinya diperuntukkan bagi 3.527 pelaku industri UMKM di 35 kabupaten/kota di Jateng. “Dana itu diharapkan memberikan rangsangan kegiatan usaha produksi. Sehingga mendukung penciptaan lapangan pekerjaan, penanggulangan kemiskinan dan menggerakkan perekonomian daerah di masa pandemi Covid-19,” terangnya kepada Tribunjateng.com, disela peluncuran JPE Bahan Baku untuk UMKM di Koperasi Pondok Pesantren Pancasila, Blotongan Salatiga, Kamis (4/6/2020)
Menurut Taj Yasin adanya bantuan itu harapannya larangan aktivitas di luar rumah bagi pelaku UMKM guna menghindari penularan dapat dipatuhi. Sebaliknya, pencegahan terjadinya risiko secara komprehensif baik di sektor kesehatan, sosial maupun ekonomi turut ditanggulangi.
Ia menambahkan kategori UMKM yang berhak mendapatkan Bansos JPE pembelian bahan baku produksi adalah UMKM makanan kecil/snack yang masih bisa berproduksi serta mempunyai pangsa pasar dari hasil produksinya. “Ini juga mendukung kebijakan Gubernur Jateng tentang kebangkitan UMKM di tengah pandemi Covid-19. Sehingga para pelaku usaha mampu menggerakkan perekonomian masyarakat,” katanya
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Emma Rachmawati menjelaskan, jumlah UMKM penerima Bansos JPE sebanyak 3.527 UMKM sesuai rekomendasi Kab/Kota dan telah divalidasi serta dinyatakan tidak ada duplikasi.
“Adapun jadwal penyaluran Bansos JPE dibagi menjadi empat tahap. Tahap pertama 21-22 Mei sebesar Rp 411 juta untuk 188 UMKM. Tahap kedua, 1-5 Juni sebesar Rp 3,2 miliar untuk 1.239 UMKM,” ujarnya Kemudian lanjutnya, tahap ketiga periode 4-6 Juni sebesar Rp 5 miliar untuk 1.896 UMKM dan terakhir pada 9-10 Juni sejumlah Rp 566 juta bagi 204 UMKM.