
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Darmanto saat menunjukkan peta penyebaran Covid-19 di Boyolali, Jumat (4/9). Foto : ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.
RASIKAFM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali menunda kegiatan belajar mengajar secara tatap muka untuk SMP karena peta penyebaran COVID-19 yang tinggi sehingga banyak zona merah atau risiko terjadi penularan.
Baca Juga :
Kepala Disdikbud Boyolali Darmanto, menjelaskan, saat ini yang tidak zona merah hanya diKecamatan Selo saja, sehingga pihaknya tidak mengizinkan kegiatan pembelajaran tatap muka untuk jenjang SMP.
Rencananya Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka untuk tingkat SMP di Boyolali dimulai pada Senin 7 September sesuai keputusan 3 Mentri.
Pada keputusan tersebut, ada empat syarat mutlak yang harus penuhi ketika akan diadakan KBM tatap muka, yakni daftar pemeriksaan tentang fasilitas dan infrastruktur protokol kesehatan sekolah, persetujuan dari orang tua siswa, sekolah masuk zona kuning hingga hijau, dan izin dari pemda melalui Disdikbud setempat.
Namun, perkembangannya hampir semua wilayah di Boyolali masuk zona merah, kecuali kecamatan Selo, sehingga kegiatan tatap muka siswa SMP ditunda hingga membaik.