
SEMARANG – Para pengurus pondok pesantren di Provinsi Jawa Tengah diminta menggandeng pemerintah desa dan satgas Jogo Tonggo, dalam menyiapkan tempat karantina bagi para santri yang baru kembali dari daerah masing-masing dan akan memulai kegiatan belajar mengajar lagi.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengatakan, langkah tersebut perlu ditempuh karena tidak semua pondok pesantren memiliki lahan dan gedung yang memadai, sehingga dengan komunikasi yang intens diharapkan proses karantina santri bisa memanfaatkan gedung yang dimiliki oleh pemerintah desa, atau bahkan milik sekolahan setempat. Selain itu, dengan komunikasi bertujuan agar tidak ada penolakan dari tetangga-tetangga di samping ponpes.
Langkah lain, untuk mewujudkan tatanan normal baru di lingkungan ponpes adalah dengan mengatur jadwal belajar siswa, bahkan pihaknya mewacanakan agar para pengasuh memperbolehkan penggunaan telepon pintar, yang sebelumnya dilarang di lingkungan ponpes.