
Foto/IST
RASIKAFM – Musim kemarau tahun ini yang cenderung pendek membuat petani garam di pesisir Kabupaten Brebes tidak lagi melakukan produksi. Bahkan, dari 658 petani, hanya 15 persen saja yang melakukan produksi. Akibatnya, harga mengalami kenaikan.
Kenaikan harga dari yang sebelumnya Rp400 per kg menjadi Rp600 per kg. Sedangkan harga jual garam industri di pasaran tidak mengalami kenaikan. Terlebih saat pandemi, di mana pabrik-pabrik besar yang membutuhkan garam mengurangi produksinya.
Pemilik pabrik garam tradisional di Desa Pesantunan Kecamatan Wanasari, Ponco Eko Prasetyo mengatakan,banyak perusahaan yang mengurangi produksi,sehingga mengurangi permintaam garam industri. Garam industri ini bagi pabrik tekstil untuk membantu pewarnaan kain. Selain itu,digunakan untuk kebutuhan farmasi, kosmetik, tekstil, dan sebagainya.
Ponco menerangkan, untuk mencari bahan baku pembuatan garam industri saat ini cukup sulit. Pasalnya, banyak petani yang memilih menimbunnya di gudang sembari menunggu harganya kembali naik seiring memasuki musim hujan.