
SALATIGA – Dinas Perhubungan Kota Salatiga menggelar rapid test terhadap 200 orang yang terdiri atas juru parkir, pengemudi angkutan kota, sais dokar, tukang becak dan ojol di Kota Salatiga, Jumat (12/6/2020). Penyelenggarakan rapid test massal ini merupakan langkah Pemkot Salatiga melalui Dishub, untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19 melalui transportasi umum.
Diharapkan, semua penyedia jasa angkutan yang setiap hari melayani dan berinteraksi dengan masyarakat tersebut, bisa dipastikan dalam keadaan sehat dan tidak terpapar COVID-19, sehingga pengemudi dan calon penumpang merasa nyaman dalam beraktifitas. Namun sayang, upaya meningkatkan pelayanan dari sisi transportasi supaya masyarakat tidak ada rasa was-was atau khawatir dalam menggunakan jasa transportasi itu, kurang mendapat sambutan dari pengemudi ojol.
Kepala Dishub Kota Salatiga, M. Sidqon Effendi, S.Si.T, MT, didampingi Kabid Angkutan dan Kelaikan Kendaraan, Sudarso, A.Ma.PKB, SE, menuturkan, pihaknya telah mendaftar sebanyak 50 juru parkir, 40 sopir angkot, 10 sais dokar, 40 tukang becak dan 60 pengemudi ojol untuk mengikuti rapid test. Namun dari daftar hadir terpantau bahwa tidak sampai 5 orang pengemudi ojol yang memenuhi undangan, dan menjalani rapid test di Kantor Dishub, Jl Magersari 166 Tegalrejo, Kecamatan Argomulyo Salatiga tersebut. Diduga, ketidakhadiran pengemudi ojol mengikuti rapid test gratis tersebut karena takut.
Menurut Sidqon, pihaknya hanya bisa menghimbau agar mereka saat bekerja benar-benar dalam kondisi sehat, dan itu hanya mereka sendiri yang tau. Sangat penting bagi pengemudi ojol yang tidak bisa menerapkan physical distancing, memiliki tanda bukti yang menyatakan dirinya sehat dari COVID-19. (Rief)