SEMARANG – DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah kecewa dengan kejadian penolakan pemakaman perawat meninggal karena wabah corona di Kabupaten Semarang. Ketua DPW PPNI Jateng, Edy Wuryanto mengatakan pihaknya telah bertemu dengan pihak RT dan RW daerah Suwakul, Bandarjo, Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Menurut keterangan mereka, ada kepanikan sebab mobil yang datang ke daerahnya banyak sekali.
Kepanikan itu yang membuat adanya misinformasi, dan kemudian penolakan. Sebenarnya pihaknya sudah mengkaji ke ranah hukum terkait permasalahan tersebut. Namun dari pihak warga Suwakul Ungaran sudah mendatangi pihak PPNI Jateng dan menyampaikan permintaan maaf. Meski demikian, dia ingin kejadian penolakan penguburan jenazah yang terkena wabah corona tidak lagi terjadi di manapun termasuk Kabupaten Semarang.
[fb_plugin video href=https://www.facebook.com/1516448752/videos/10216868121924780/]
Edy menambahkan, untuk menghormati jasa perawat meninggal karena corona di Kabupaten Semarang itu, serta sebagai tanda duka cita, pihaknya meminta anggotanya mengenakan pita hitam di lengan kanan masing-masing mulai tanggal 10-16 April 2020.