Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam PMII Kota Salatiga gelar aksi demo di depan Kantor DRPD Kota Salatiga.
Aksi demo ini untuk menuntut penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Subsidi.
Dari pantauan wartawan dilokasi, para pendemo membawa spanduk bertuliskan tolak kenaikan BBM.
Para pendemo juga menggelar teaterikal yang menggambarkan penderitaan rakyat.
Yel-yel tampak disuarakan oleh pendemo dan mereka ingin bertemu langsung dengan Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Ishak Palit.
Ketua Cabang PMII Kota Salatiga, Muhammad ichsan mengatakan bahwa aksi demo ini merupakan tindak lanjut audiensi dengan DPRD Kota Salatiga.
“Sebelum demo kita menunggu surat paska audiensi tetapi tidak diberikan dari pihak DPRD, kita juga mengkaji secara normatif dan juga objektif ke masyarakat,”
Pihaknya juga terjun langsung ke masyarakat terkait dampak kenaikan BBM khususnya masyarakat Salatiga.
“Kita mengklasifikasikan ada lima golongan masyarakat yang terdiri dari buruh, pedagang, petani, sopir dan masyarakat lain,”
Menurutnya dari data yang pihaknya buat, mayoritas masyarakat menolak kenaikan harga BBM.
“Penolakan tersebut karena subsidi yang tidak tepat sasaran dari pihak pemerintahan,”
Pihaknya terus memperjuangkan masyarakat.
“Kita tetap kawal karena masih ada isu-isu lain yang perlu kita kawal,”
Dalam aksi demo ini pihaknya menuntut lima tuntutan terkait kenaikan harga BBM.
Menolak secara tegas kebijakan kenaikan BBM bersubsidi.
Mendesak pemerintah untuk secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia bahan bakar minyak.
Mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran.
Mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi.
Aksi demo ini berujung damai setelah Ketua DPRD Kota Salatiga menandatangani tuntutan tersebut.