RASIKAFM.COM
Edit Content
logo rasika 105.6FM
Jadwal Imsakiyah

Layaknya Nasib Sambo, Pelaku Mutilasi di Bergas Ini Dituntut Hukuman Mati

Imam Sobari dituntut hukuman mati setelah memutilasi pacarnya menjadi 16 bagian di Kabupaten Semarang. Kasus ini dianggap sangat keji dan sadis oleh JPU dan kepolisian.

RASIKAFM.COM | UNGARAN - Berkaca dari kasus yang dialami Ferdy Sambo yang berujung dituntut hukuman mati, nasib Imam Sobari (33) pelaku pembunuhan disertai mutilasi di Bergas, Kabupaten Semarang juga dituntut hukuman serupa.

Sidang dengan agenda pembacaan tuntutan itu digelar di Pengadilan Negeri Ungaran, Kamis (16/2/2023). JPU menilai perbuatan Imam sangat keji, sadis dan di luar batas kemanusiaan.

Kabar Terkait :  Sadis! Pelaku Mutilasi di Ungaran Potong Jasad Korban Jadi 11 Bagian

Plh Kepala Kejari Kabupaten Semarang, Putra Riza menyampaikan, terdakwa dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan 362 KUHP tentang pengambilan barang milik korban.

“Terdakwa memutilasi korban menjadi 16 bagian dan beberapa bagian organ dalam karena dibuang di kloset. Perbuatan tersebut dilakukannya dengan sadar dan tanpa rasa bersalah,” ujarnya.

Menurut Putra, meskipun terdakwa bersikap sopan selama persidangan, belum ada hal lain yang menjadi pertimbangan majelis hakim untuk meringankan hukuman.

“Tuntutan hukuman mati tersebut merupakan hasil pertimbangan dari penemuan fakta baru di persidangan sebelumnya,” sambungnya.

Kabar Terkait :  Mutilasi di Ungaran Direka Ulang, Tersangka Peragakan 21 Adegan

Seperti diketahui, Imam membunuh dan memutilasi tubuh pacarnya, Kholidatunnimah (24) di sebuah rumah kos di daerah Desa Jatijajar, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang pada Sabtu (16/7/2022).

Potongan tubuh korbannya dibuang di berbagai tempat, sementara organ dalam di buang ke dalam kloset kamar mandi. Kejahatannya terbongkar usai penemuan potongan tubuh manusia di sekitar jembatan Jalan Nakula, Desa Kalongan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang pada Minggu (24/7/2022). Sedangkan pelaku berhasil dibekuk polisi kurang dari 24 jam di daerah Purworejo pada Senin (25/7/2022). (win)

 

TRENDING HARI INI

BACA JUGA

KABAR TERBARU

Ratusan Peserta Ikuti Upacara Hari Lahir Pancasila di Sumber Mata Air Kali Wedok Salatiga
01 June 2023
RASIKAFM.COM | UNGARAN - Jika biasanya upacara digelar di lapangan, halaman kantor, atau halaman sekolah, berbeda yang dilakukan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Salatiga. Bersama ratusan kader, simpatisan, dan warga sekitar, menggelar upacara hari kelahiran Pancasila di Sumber Mata Air Kali Wedok Salatiga....
Lengkapnya »
Kegembiraan Warga Wonosobo saat Bantuan Pembangunan Jembatan Sudah Jadi
31 May 2023
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke Desa Keseneng, Candiyasan, Wonosobo. Warga desa merasa senang dengan bantuan pembangunan jembatan yang sudah selesai. Ganjar berharap jembatan ini akan meningkatkan potensi wisata Sindoro-Sumbing di daerah tersebut.
Lengkapnya »
Menteri Kesehatan RI Apresiasi Prestasi Kota Semarang dalam Penanggulangan DBD
31 May 2023
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, memuji gerak cepat Wali Kota Semarang dalam mengimplementasikan strategi bioteknologi dan vaksinasi. KotaSemarang, dipilih sebagai pilot project Kementerian Kesehatan dalam penanganan DBD. Selamatkan kesehatan masyarakat dengan upaya pemerintah Kota Semarang...
Lengkapnya »
Satpol PP Salatiga Sita 18 Bungkus Rokok Ilegal, Barang Bukti Dibawa Bea Cukai Semarang
31 May 2023
Tim Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Salatiga berhasil menemukan 18 bungkus rokok ilegal yang dikemas dalam kertas berwarna merah tanpa cukai. Satpol PP menemukan satu toko di Kalilondo yang menjual rokok ilegal tanpa cukai, barang bukti tersebut diserahkan kepada Bea Cukai Semarang.
Lengkapnya »
Meski Kerap di Razia, Namun Pengguna Knalpot Brong di Salatiga Masih Cukup Tinggi
31 May 2023
Pengendara sepeda motor di Kota Salatiga masih menghadapi masalah tingginya penggunaan knalpot brong atau tidak sesuai standar. Razia oleh Satlantas Polres Salatiga mengungkapkan bahwa puluhan motor dengan knalpot brong terjaring. Keluhan kebisingan dari masyarakat menjadi alasan utama dilakukan razia
Lengkapnya »

CAPTURE NETIZEN