UNGARAN – Warga lingkungan Lonjong, Kelurahan Ngampin, Ambarawa, Kabupaten Semarang meminta situs makam leluhur mereka yakni Nyi Pedelingan yang berada di Bukit Kendeng tidak terkena rencana proyek jalan tol Yogyakarta-Bawen. Sebab berdasarkan rencana awal, pembangunan jalan tol tersebut bakal ‘menggusur’ makam leluhur, yang berada di tengah kompleks pemakaman umum lingkungan Lonjong, kelurahan Ngampin tersebut.
Aldila Nur Afandi, Ketua RW 03 Lingkungan Lonjong mengatakan berdasarkan sosialisasi tim pengadaan lahan yang digelar di Balai Kelurahan Ngampin pada 23 dan 24 Februari 2022 lalu, terungkap denah rencana pembangunan jalan tol yang bakal melintas di kompleks pemakaman umum warga seluas 3.000 meter persegi tersebut.
“Prinsipnya kami mendukung proyek strategis nasional ini. Kami hanya memberikan saran agar jalan tol menghindari makam. Namun saat itu kami belum mendapatkan jawaban dari tim pengadaan tanah,” jelasnya.
Selain itu, keberadaan sumber air bersih yang selama ini dimanfaatkan oleh warga Lonjong dan lingkungan lain di Kelurahan Ngampin juga dikhawatirkan akan terkena imbasnya
“Di lingkungan kami ada lebih dari 10 sumber air yang bakal terdampak jika akses tol Bawen-Yogyakarta tetap sesuai rencana awal,” katanya.
Warga berharap saran dan suara mereka didengarkan oleh pelaksana proyek, sehingga beberapa fasilitas umum yang bakal terkena dampak bisa diselamatkan. Sebagai informasi, berdasarkan sosialisasi yang diterima warga, di lingkungan Lonjong ada 83 pemilik lahan yang bakal terkena proyek jalan tol Yogyakarta-Bawen. Jumlah tersebut meliputi warga di lingkungan RT 01, RT 02 serta RT 03. (win)