UNGARAN – Bangkai kambing yang ditemukan di Sungai Serang, Desa Susukan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang pada Selasa (21/6/2022) bertambah menjadi 97 ekor. Berdasarkan informasi awal, jumlahnya hanya sekitar 50-an ekor. Namun setelah dilakukan upaya penyisiran oleh petugas dibantu warga, ternyata banyak yang sudah hanyut sampai ke daerah hilir.
Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang Wigati Sunu menyampaikan dari sampel yang diambil semuanya positif terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).[irp posts=”38701″ name=”Puluhan Bangkai Kambing Ditemukan di Aliran Kali Serang Susukan, Indikasi PMK?”]
“Sampel yang diambil terdapat luka pada bagian mulut dan kuku terkelupas, sehingga dinyatakan suspek PMK,” terangnya di Ungaran, Rabu (22/6/2022).
Menurut Sunu, kondisi kambing saat dibuang ke sungai sudah dalam kondisi mati. Hal itu terlihat dari fisiknya yang sudah membusuk dan menimbulkan bau tak sedap.
“Kemungkinan sudah mati dua atau tiga hari sebelumnya, baru dibuang ke sungai,” jelasnya.
Langkah yang diambil, lanjut Sunu, dengan mengevakuasi bangkai tersebut dari sungai kemudian menguburkannya sesuai standar penanganan PMK termasuk penyemprotan disinfektan. Sedangkan bagi warga khususnya peternak diimbau tidak memanfaatkan air Sungai Serang untuk sementara waktu.
“Virus ini bisa menyebar lewat air, jangan sampai gara-gara memandikan atau kasih minum hewan ternak di sungai justru terjadi penyebaran,” ucapnya.
Sementara Kapolsek Susukan AKP Yanto mengatakan, adanya dugaan pembuangan bangkai kambing tersebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Sat Reskrim Polres Semarang untuk melakukan penyelidikan.
“Sudah dalam proses penyelidikan, semoga ada petunjuk,” katanya.
Terkait asal bangkai tersebut, Yanto menambahkan kemungkinan berasal dari luar wilayah Kecamatan Susukan. Pasalnya, jumlah bangkai yang ditemukan sangat banyak sementara peternak lokal di wilayahnya tidak ada yang memiliki hewan ternak dalam jumlah besar.
“Kita sudah koordinasi dengan Balai Penyuluh Pertanian, data populasi hewan ternak di Kecamatan Susukan tidak sebanyak itu. Terlebih Sungai Serang ini lintasan berbagai wilayah,” tandasnya. (win)