RASIKAFM.COM | UNGARAN – Siti Munawaroh (52) seorang mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Selangor, Malaysia tak hentinya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Ia menjadi salah satu masyarakat rentan yang mendapatkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Kemensos berupa alat pendukung usaha warung makan miliknya.
Di hadapan Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), ia menceritakan pengalaman pahitnya saat menjadi pekerja migran sebagai cleaning service di suatu apartemen di Selangor, Malaysia. Ia berangkat ke Negeri Jiran itu pada 2017.
“Saya kena tipu bos saya orang India. Paspor diambil, setiap bulan dipotong gaji selama 2 tahun katanya untuk keperluan pembuatan permit tapi ternyata dibohongi,” kata dia saat penyerahan bantuan ATENSI kepada penerima manfaat yang merupakan masyarakat rentan di Desa Karanganyar, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Kamis (10/10/2024).
Atas hal itu, ia kemudian menjadi pekerja migran ilegal setelah masa kontrak kerjanya selesai. Akhirnya, ia ditangkap oleh pihak imigrasi Malaysia bersama 13 orang lainnya dan dipenjara selama 6 bulan pada November 2023.
“Setelah keluar penjara, saya pulang ke Indonesia pada lebaran haji (Iduladha) 2024 kemarin dan membuka usaha warung makanan di rumah,” lanjutnya.
Ia mendapatkan bantuan berupa alat masak untuk mendukung usaha warung makannya dari Kemensos. “Alhamdulillah, terima kasih saya sudah dibantu Pak Menteri. Semoga menjadi berkah bagi semua dan usaha saya semakin lancar,” harapnya.
Gus Ipul menjelaskan, kisah Siti Munawaroh menjadi salah satu contoh keberhasilan program bantuan Atensi. Ia menjelaskan program Atensi wujud komitmen pemerintah dalam memenuhi hak dasar masyarakat, seperti hak untuk mendapatkan penghidupan yang layak, mengenyam pendidikan dasar, dan hak mendapat kebutuhan pangan.
“Pada prinsipnya kami ingin membantu, mendukung, sekaligus memberdayakan masyarakat yang memang membutuhkan fasilitas dari pemerintah,” terangnya.
Gus Ipul menegaskan pihaknya akan terus memperbarui data penerima bantuan sosial. Menurutnya, kondisi sosial ekonomi masyarakat yang dinamis memerlukan data terbaru agar bantuan tepat sasaran.
Disebutkan, total bantuan Kemensos yang diserahkan di Kabupaten Semarang senilai Rp105 miliar, yang terdiri atas Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp71,3 miliar, sembako Rp22,8 miliar, permakanan lanjut usia tunggal Rp6,2 miliar, permakanan disabilitas Rp2,5 miliar, bantuan Yatim Piatu (Yapi) Rp1,8 miliar, bantuan kelompok rentan Rp155,5 juta, bantuan Atensi Rp183,2 juta, dan bantuan tiga traktor tangan Rp60 juta.
Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Semarang, Istichomah menjelaskan, bantuan yang diserahkan terdiri dari 16 kursi roda, 6 paket bantuan atensi kewirausahaan dan bantuan permakanan bagi lansia dan disabilitas.
Bantuan Atensi merupakan layanan rehabilitasi sosial dari Kemensos yang diberikan kepada masyarakat rentan dan penyandang disabilitas. Bantuan ini diberikan dalam bentuk pemenuhan hidup layak, bantuan modal usaha, serta alat bantu aksesibilitas, seperti kursi roda, alat bantu dengar, dan tongkat penuntun adaptif.
“Untuk disabilitas selain diberikan alat bantu, juga dikasih modal usaha, ada kambing, ayam, dan bantuan warung kelontong. Tujuannya agar mereka bisa meningkatkan kesejahteraan dirinya,” urainya. (win)