Pekalongan, Jamkesnews – Sudah hampir satu tahun ini, pandemi Covid-19 melanda. Akan tetapi kondisi ini tidak menyurutkan semangat Kader JKN dalam menjalankan tugasnya untuk mengumpulkan iuran peserta JKN-KIS, serta mengedukasi masyarakat mengenai program jaminan kesehatan ini dari rumah ke rumah. Ini adalah kisah Evi Triwigati (50), salah satu kader JKN yang bertugas di Kabupaten Pemalang tepatnya di Desa Karang Tengah.
Evi mengaku, menjalankan tugas selama pandemi ini cukup luar biasa tantangannya. Dengan protokol kesehatan yang ketat, setiap hari ia berkunjung ke rumah-rumah penduduk yang dituju. Bukan hal itu saja yang menjadi kendala, situasi pandemi pun berpengaruh terhadap kondisi ekonomi, dan biasanya itu menjadi alasan utama peserta ketika ditagih iurannya.
“Saya punya cara sendiri saat mengedukasi masyarakat. Pertama, saya sampaikan datang untuk membantu, lalu saya mencoba menjadi teman berkeluh kesah. Saya pakai pendekatan berlandaskan empati, karena lebih mudah diterima di tengah masyarakat,” katanya, Selasa (02/02).
Evi menceritakan banyak juga suka dukanya selama menjadi Kader JKN. Mulai dari mendapatkan penolakan dari peserta yang dikunjungi, dianggap penipu, mendapatkan komplain dan juga keluhan peserta yang menolak membayar dikarenakan pengalaman yang tidak memuaskan pada saat mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Namun, kegigihan dan kesabarannya dalam mengedukasi peserta untuk berbuah manis, salah satunya yaitu peserta yang menjadi binaannya akhirnya membayarkan iurannya.
Ibu empat orang anak ini pun menceritakan aktivitasnya sebagai Kader JKN. Dengan berbekal masker dan hand sanitizer, biasanya Evi keluar rumah untuk melakukan kunjungan ke peserta menunggak mulai Senin sampai dengan Kamis pukul 13.00 pagi sampai dengan pukul 17.00 WIB.
“Kalau Sabtu dan Minggu biasanya dari pagi sampai siang saja. Kunjungan kepada peserta meenunggak ini mempunyai tantangan karena peserta yang dikunjungi biasanya tidak langsung bersedia melakukan pembayaran. Ini tantangan tersendiri bagi buat Kader JKN, tapi bagaimanapun juga kalau dijalani sepenuh hati, hasilnya tidak akan mengecewakan,” cerita Evi sambil tersenyum. (ma/ey)