UNGARAN – Penutupan lokasi wisata bagi daerah yang menerapkan PPKM membuat para pekerja, pelaku UMKM dan sebagainya di sektor ini terpuruk. Pasalnya, selama PPKM para pekerja tidak memiliki penghasilan.
“Kami menyadari selama lebih kurang 1,5 bulan PPKM ini saudara-saudara kita yang menggantungkan hidupnya di sektor pariwisata tidak bisa bekerja,” ungkap Bupati Semarang Ngesti Nugraha usai memberikan bantuan kepada pekerja obyek wisata Bukit Cinta, Banyubiru, kabupaten Semarang Minggu (1/8/2021).
Dijelaskan Ngesti, pihaknya mengkalim saat ini kasus positif Covid-19 di Kabupaten Semarang sudah menunjukkan penurunan yang cukup siginifikan sehingga ia meminta adanya sejumlah kelonggaran.
“Alhamdulillah, per hari Sabtu (31/7/2021) kemarin data terakhir kasus positif Covid-19 di Kabupaten Semarang turun sekitar 61 persen. Oleh karena itu, kami berharap kepada pemerintah pusat adanya beberapa kelonggaran di sektor pariwisata,” urainya.
Menurut orang nomor satu di Kabupaten Semarang itu, jika ada kelonggaran di sektor pariwisata yang dalam hal ini Bukit Cinta, maka pelaku wisata bisa beraktivitas dan mendapatkan penghasilan meski dengan beberapa pembatasan.
“Saat ini seluruh pengemudi perahu dan pelaku UMKM tidak bisa bekerja karena wisata tutup. Kalau ada kelonggaran, mereka tentu bisa beroperasi lagi. Namun demikian, kami tetap menunggu bagaimana nanti instruksi pemerintah pusat yang dalam hal ini Kemendagri, apakah ada perpanjangan PPKM setelah tanggal 2 Agustus atau tidak. Sementara lokasi wisata ini tutup, kami bebaskan retribusinya,” paparnya.
Sementara terkait bantuan yang diberikan kepada pelaku wisata, Bupati menambahkan pihaknya telah menganggarkannya dari APBD Kabupaten Semarang.
“Kami sediakan 50ribu paket sembako bagi pelaku wisata dan UMKM. Tentunya didukung oleh kawan-kawan DPRD Jateng dan Kabupaten Semarang, ASN, pengusaha dan sebagainya. Agar tidak terjadi dobel bantuan yang bersumber dari Kemensos, kami sedang lakukan pendataan keluarga penerima manfaat termasuk kalangan pekerja seni,” tandasnya. (win)