UNGARAN – Aksi pencurian dengan sasaran gedung sekolah kembali terjadi. Kali ini menimpa dua sekolah negeri di Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang yakni SD Negeri Lerep 01 dan SMP Negeri 6 Ungaran Satu Atap.
Saat ditemui di lokasi, Kepala SD Negeri Lerep 01 Muhammad Joko Mulyanto mengungkapkan kejadian itu diketahui pada Selasa (8/11/2022) dini hari sekira pukul 01.00 WIB. Waktu itu penjaga sekolah sedang tidak berada di tempat karena menghadiri acara pengajian.
Related Posts
“Biasanya penjaganya tidur di sekolah. Kebetulan jam 22.00 pergi karena ada pengajian. Sepulang pengajian baru ketahuan kalau gembok teralis dan palang kayu di jendela belakang ruang serbaguna rusak,” ungkap Joko, Rabu (9/11/2022).
Mengetahui hal itu pihaknya segera menghubungi pihak keamanan dan melakukan pengecekan di setiap ruangan. Diketahui gembok ruangan serbaguna dan ruang guru rusak. Sebanyak 15 chromebook dan satu LCD proyektor inventaris sekolah raib dibawa kabur pencuri. Akibatnya pihaknya menderita kerugian mencapai Rp 124 juta.
“Yang bikin saya kecewa, 15 chromebook bantuan dari Kemdikbudristek itu baru dipakai sekali waktu Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Oktober kemarin malah sekarang hilang,” ungkapnya.
Kejadian serupa juga dialami SMP Negeri 6 Ungaran Satu Atap. Di waktu yang sama, gedung sekolah tersebut kehilangan 1 unit komputer, 1 laptop dan uang tunai sebesar Rp 1 juta 220 ribu. Berdasarkan keterangan Kepala SMPN 6 Ungaran Satu Atap Miftakhul Jannah, peristiwa itu terjadi antara pukul 22.00 sampai dengan 23.00 WIB.
“Saat itu penjaga sekolah mau salat isya sekitar jam 22.00, namun ketiduran di musala. Terbangun sekitar jam 23.30 lalu patroli ngecek ruang TIK ternyata pintu teralis sudah bergeser dan gemboknya hilang,” ujarnya.
Mengetahui hal itu, lanjut Jannah, penjaga sekolah segera mengambil alat perlindungan diri untuk berjaga-jaga jika ada orang yang mencurigakan. Setelah merasa cukup aman, ia kembali mengecek ruang TIK dan mendapati keadaan ruangan berantakan.
“Setelah diperiksa ternyata 1 komputer dan 1 laptop hilang. Keesokan paginya diadakan pengecekan lagi di ruangan lain, didapati sejumlah laci meja ruang guru dalam keadaan terbuka dan ada uang tunai Rp 1.220.000 turut hilang,” paparnya.
Sementara pihak kepolisian saat ini sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus pencurian tersebut dengan memeriksa sejummlah saksi dan mengumpulkan barang bukti.
“Dimungkinkan pelaku telah merencanakan dan memetakan lokasi sebelum beraksi mengingat lokasi kedua sekolah tersebut berada dalam satu jalur sehingga aksinya dilakukan dalam satu waktu,” terang Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika. (win)