RASIKAFM.COM | BREBES - Upacara hari jadi ke-78 Jawa Tengah dipusatkan di Alun-alun Brebes, Sabtu (19/8/2023). Dengan mengenakan pakaian adat Jawa lengkap, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertindak sebagai inspektur upacara.
Ganjar yang dilantik pada 2013 lalu, pada tahun 2023 ini sudah 10 tahun menjabat sebagai Gubernur Jateng. Tepat pada 5 September 2023 nanti, Ganjar sudah purna tugas menjadi orang nomor satu di Jateng.
“Sebuah kehormatan bagi saya menjadi bagian masyarakat Jateng. Penghormatan setinggi-tingginya bagi panjenengan semua yang memiliki semangat gigih membangun Jateng sehingga bisa menjadi seperti saat ini,” ujar Ganjar sambil membungkukkan badan saat menyampaikan pidato di depan seluruh peserta upacara, Sabtu (19/8/2023).
Ganjar mengatakan, peran masyarakat Jateng begitu besar dalam suksesi kepemimpinannya. Saat ini, Jateng telah berubah menjadi salah satu provinsi terbaik di Indonesia.
“Karena pada masa-masa awal menjabat dulu, banyak sekali yang menilai saya dan panjenengan semua tidak akan pernah membuat Jawa Tengah maju dan berkembang. Tapi kita tidak ciut. Kita tidak gentar. Penilaian buruk itu justru memicu adrenalin kita semua bekerja super keras,” jelasnya.
Menurutnya, pembangunan di Jateng baik dari segi infrastruktur, pemberantasan pungutan liar (pungli) serta sektor sumber daya manusia tidak lain adalah untuk menaikkan harkat dan martabat masyarakat Jateng.
“Alhamdulillah bisa kita lihat hasilnya, sekarang Jateng banyak dijadikan role model karena inovasinya,” terangnya.
Ganjar juga bersyukur, reformasi birokrasi Jawa Tengah dinilai memiliki pencapaian terbaik. Pelayanan yang mudah dan cepat bagi masyarakat telah dirasakan manfaatnya. Untuk itu Ganjar meminta agar hal yang baik itu tetap dipertahankan.
“Saya percaya, kesadaran ini telah bersemayam dalam ruang pengabdian di hati bapak-ibu semuanya. Maka tak ada sedikitpun keraguan di hati saya, bahwa seluruh kerja baik ini tidak akan luntur selepas saya turun pada 5 September nanti sebagai gubernur. Karena yang kita bangun bukan sekadar ketaatan apalagi ketakutan pada pimpinan, melainkan sebuah pengabdian yang terejawantah menjadi sistem dan budaya yang kuat,” pungkasnya. (win)