UNGARAN – Kabupaten Semarang memiliki warisan nusantara berupa Batik Patron. Batik khas Ambarawa itu memiliki corak klasik dan warna khas yakni sogan atau didominasi warna coklat.
Ditemui usai Peringatan Hari Kartini Tahun 2021 di pendapa rumah dinas Bupati Semarang pada Rabu (21/4/2021), Ketua Perempuan Berkebaya Indonesia Ambarawa (PBIA) Diana Satyarini menuturkan, Batik Patron merupakan batik asli Ambarawa yang diproduksi pada masa penjajahan Belanda, yakni sekitar tahun 1800 an.
Saat Belanda hengkang dari Indonesia, Batik Patron turut serta dibawa ke Negeri Kincir itu dan disimpan di Museum Etnografi Volkenkunde, Leiden. Pada tahun 1997, komunitas batik yang ada di Ambarawa akhirnya berhasil membawa pulang Batik Patron tersebut.
Dijelaskan Diana, ke depan Batik Patron akan terus dilestarikan sebagai khasanah budaya asli Ambarawa. Mimpinya, Ambarawa bakal jadi sentra Batik Patron dan ada galeri batik di sana.
Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Semarang Peni Ngesti Nugraha menyambut baik apa yang dilakukan oleh PBIA tersebut dengan mengenalkan kembali warisan Batik Patron. Ia juga berharap batik tersebut dapat terus lestari seiring perempuan Kabupaten Semarang yang berdikari. (win)