RASIKAFM.COM | SALATIGA – UKSW berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Republik Indonesia dalam menginisiasi sebuah program strategis yang berfokus pada penguatan usaha tani kopi berbasis komunitas di Dusun Cukil, Kabupaten Semarang.
Program ini dikemas dalam skema Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan tajuk “Pemberdayaan Kelompok Tani Kopi Robusta Dusun Cukil: Sinergi Petani dan Pemerintah Dusun dalam Pengolahan Pascapanen dan Skema Bagi Hasil untuk Kesejahteraan.” Kegiatan ini merupakan bagian dari Skim Kemitraan Masyarakat Tahun Anggaran 2025 yang didanai oleh Kemendiktisaintek, dengan orientasi utama pada optimalisasi potensi lokal secara berkelanjutan.
Salah satu agenda utama yang dilaksanakan adalah penyuluhan teknik pemangkasan dan peremajaan tanaman kopi robusta nangka, varietas lokal unggulan yang memiliki karakteristik pohon menjulang tinggi dan rimbun. Penyuluhan tersebut dipandu oleh Dosen Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) UKSW Ir. Djoko Murdono, M.S., yang dalam pemaparannya menekankan pentingnya pemangkasan berkala sebagai strategi efektif menjaga produktivitas tanaman tanpa harus melakukan penanaman ulang.
“Pemangkasan berkala menjadi kunci mempertahankan kesehatan dan produktivitas, khususnya untuk robusta nangka yang memiliki struktur tanaman tinggi,” jelasnya saat mendampingi praktik langsung di kebun bersama para petani.
Ketua Tim PkM, Hanna Prillysca Chernovita, menyampaikan bahwa pendekatan yang digunakan tidak berhenti pada aspek pelatihan teknis semata, tetapi juga mencakup pendampingan intensif terhadap penguatan usaha tani, pengembangan kapasitas komunitas, serta penanaman nilai-nilai kolaborasi dan gotong royong dalam tata kelola agribisnis kopi.
“Kami hadir tidak sekadar memberi pelatihan, tetapi turut membangun ekosistem kewirausahaan sosial yang adil dan berkelanjutan, dimulai dari proses produksi, pencatatan hasil, hingga strategi promosi,” ungkapnya.
Program ini merupakan lanjutan dari kegiatan Forum Group Discussion (FGD) yang telah dilaksanakan pada akhir Juni 2025, melibatkan Tim PkM UKSW, Kelompok Tani Kopi, dan Pemerintah Dusun Cukil. FGD bertujuan menyamakan persepsi, merumuskan agenda kerja bersama, serta membentuk kerangka kolaborasi yang inklusif dan partisipatif sepanjang pelaksanaan program.
Sebagai bentuk dukungan nyata, kelompok tani juga akan menerima bantuan peralatan pasca panen berupa mesin huller dan pulper untuk meningkatkan efisiensi produksi. Selain itu, tim juga akan memberikan pendampingan dalam proses pengembangan merek, perancangan kemasan, serta perluasan akses pasar agar kopi robusta Cukil memiliki daya saing lebih tinggi di pasar yang lebih luas.
Tingginya partisipasi masyarakat menjadi indikator positif keberterimaan program ini di tingkat lokal. Ketua Kelompok Tani, Salim, mengungkapkan apresiasinya terhadap penyuluhan yang diselenggarakan. “Selama ini kami sering bingung memangkas pohon kopi yang tinggi. Penyuluhan ini memberi pemahaman praktis dan dengan praktik langsung, kami lebih mudah memahaminya,” tuturnya.
Program ini akan berlangsung hingga Desember 2025 dan diharapkan menjadi model ideal dalam pemberdayaan desa berbasis kewirausahaan sosial, penerapan teknologi tepat guna, serta kemitraan strategis antara masyarakat dan perguruan tinggi.
Dengan dukungan penuh dari Kemendiktisaintek, program ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kesejahteraan petani serta menjadi contoh praktik baik pemberdayaan desa yang dapat direplikasi di wilayah lainnya.