RASIKAFM – Warga di kawasan rawan bencana (KRB) III, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, hingga saat ini masih enggan mengungsi meskipun Gunung Merapi telah memasuki fase erupsi.
Tokoh masyarakat Desa Sidorejo, Sukiman menyampaikan, alasan warga yang belum mau meninggalkan lokasi berbahaya karena mereka lebih takut Covid-19 daripada Merapi. Meski demikian, warga yang rentan sudah siap sewaktu-waktu jika harus dievakuasi, termasuk kendaraannya. Pertimbangan lainnya, saat ini warga sudah merasa lega karena setelah menunggu lama, ternyata lubang atau kubah titik api Merapi berada di sebelah barat.
Pihaknya memilih konsep paseduluran keluarga atau sister family dibanding paseduluran desa. Hal tersebut untuk menghindari penularan Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan.
Pemilihan konsep sister family, menurutnya, bukan tanpa risiko. Para pengungsi dikhawatirkan tidak akan mendapatkan hak-haknya seperti para pengungsi lainnya. Namun warga lebih memilih tidak mendapatkan bantuan sebagai pengungsi, asalkan selamat.
Sukiman mempersilakan warga di KRB III Sidorejo untuk mencari tempat pengungsian dari keluarga masing-masing. Namun untuk yang belum memperoleh tempat pengungsian dari keluarga, disarankan agar mengungsi ke tempat evakuasi sementara Kalimosodo, Kecamatan Kemalang.
Sukiman menambahkan, dari 24 kepala keluarga di RT 27 Dukuh Bangan yang ia tempati, separuh lebih telah mendapatkan tempat mengungsi. Mereka akan mengungsi di rumah saudaranya di desa lain bersama hewan ternak. Sedangkan jumlah warga yang berdomisili di KRB III Gunung Merapi Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, mencapai 365 jiwa atau 123 keluarga. Jumlah tersebut tersebar di tiga dukuh, yakni Deles, Bangan dan Petung.