RASIKAFM.COM | UNGARAN – Sebanyak 1,5 juta kendaraan diperkirakan bakal ‘membanjiri’ Jawa Tengah pada musim mudik lebaran tahun 2024. Atas hal ini PT Trans Marga Jateng (TMJ) telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas di dalam ruas tol. Persiapan yang dilakukan mencakup bagian rest area, operasional, proyek, dan pemeliharaan yang nanti akan memberikan pelayanan arus mudik.
Disampaikan oleh Direktur Utama PT TMJ Prajudi, musim mudik lebaran akan dimulai pada 31 Maret 2024 dan diprediksi mencapai puncaknya pada H-4 lebaran. Sejauh ini pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah, terutama segi infrastruktur agar kondisi jalan bagus, tidak bergelombang dan berlubang, serta tidak ada genangan dengan membersihkan saluran air.
“Termasuk fasilitas rambu tambahan pada H-7 sampai H+7 lebaran dan juga peralatan transaksi di gerbang tol,” ungkap Prajudi di Ungaran, Kamis (21/3/2024) sore.
Prajudi menyebut perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas jalan (V/C Ratio) di ruas tol TMJ cukup tinggi, sehingga memerlukan penanganan khusus pada arus mudik nanti. Misalnya dengan rekayasa berupa one way, contraflow, hingga mempercepat transaksi di gerbang tol.
“Nanti juga akan kita lihat situasinya, jika terjadi antrian kendaraan di gerbang tol maka akan dialihkan ke gerbang selanjutnya,” ujarnya.
Terkait rekayasa one way ini, lanjutnya, kalau dilihat dari skala nasional maka akan dimulai dari Jakarta hingga Kalikangkung. Sedangkan dari Kalikangkung hingga ke Bawen dan seterusnya tentu merupakan diskresi dari kepolisian yang dalam hal ini Ditlantas Polda Jateng.
“Pengalaman tahun lalu, one way sampai Salatiga karena terjadi penumpukan kendaraan di rest area KM 456,” paparnya.
Hal yang tak kalah penting, terkait penumpukan kendaraan di rest area. Pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi dengan mengendalikan arus lalu lintas di dalam ruas tol agar tetap lancar. Jika terjadi kemacetan maka akan diberlakukan contraflow di sekitar rest area.
“Alhamdulillah tahun ini ada tambahan rest area baru yakni di KM 439A dan KM 444B, semoga bisa mengurangi beban di rest area yang lama,” beber dia.
Terkait dengan pengerjaan proyek ruas tol Bawen-Jogja, Prajudi tidak memungkiri bahwa hal itu turut berpengaruh terhadap kelancaran arus lalu lintas. Seperti yang terlihat di pintu masuk dan keluar tol Bawen yang saat ini terpasang pagar yang mengurangi kapasitas jalan.
“Intinya kami berkomitmen untuk memperlancar arus lalu lintas saat mudik, sehingga pengerjaan proyek akan dihentikan dari 31 Maret-22 April 2024. Nanti kalau memang terjadi antrian di exit Bawen, akan dialihkan ke Salatiga, Boyolali atau Colomadu,” pungkasnya. (win)