BREBES – Warsih,60, tak bisa menutupi rasa bahagianya. Pasar kumuh tempat ia mengadu nasib sehari-hari kini telah dirobohkan dan mulai dibangun jauh lebih baik.
Pasar Bawang Sengon namanya. Terletak di Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes. Pasar yang biasa digunakan Warsih dan puluhan pedagang berjualan bawang itu mendapatkan bantuan keuangan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo senilai Rp3 miliar. Pasar itu telah direvitalisasi dan rencananya selesai Desember 2022.
“Ya seneng banget pasarnya dibangun, pasti nanti jauh lebih nyaman buat dagang,” kata Warsih.
Dulu, pasar itu kerap bocor saat hujan turun. Lantainya juga becek karena tumpahan air hujan. Selain itu, kios dan los yang digunakan sangat sempit.
“Sekarang sepertinya lebih besar ukurannya. Senanglah pasti, lebih luas sehingga nyaman. Losnya juga sepertinya diperbanyak. Harapannya jadi lebih ramai dan rejeki para pedagang lancar,” harapnya.
Ganjar sendiri menyempatkan waktu mengecek pembangunan pasar Bawang Sengon disela kunjungannya di Brebes, Rabu (2/11). Ganjar mengecek dengan detil proses pembangunan dan meminta kualitas benar-benar dijaga.
“Ini saya cek dan baru 17 persen, dan ini musti selesai di Bulan Desember. Maka saya mengingatkan pakem, pakemnya adalah integritas. Yang penting kualitas bagus. Kalau kita cek di awal begini, ada kekurangan kita kasih kesempatan segera diperbaiki ” katanya.
Ganjar menegaskan tidak boleh ada korupsi ataupun pungli dalam pembangunan pasar ini. Kalau ada yang minta-minta, segera dilaporkan padanya.
“Maka saya minta kepada kontraktornya, tolong pasar ini dibuat sebaik mungkin karena yang akan menggunakan adalah rakyat. Kalau kualitas bagus, pasti awet, pedagang akan mendapatkan bangunan dengan kualitas yang terbaik,” jelasnya.
Sejak memimpin Jawa Tengah 2013 lalu, pembangunan pasar tradisional memang menjadi konsen Ganjar. Tak tanggung-tanggung, Ganjar sudah menggelontorkan anggaran Rp360 miliar untuk merevitalisasi 79 pasar tradisional di beberapa daerah di Jateng. Program ini sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo melalui program revitalisasi 5.000 pasar tradisional.
“Kenapa kita harus bantu pedagang pasar trasional, ya kalau yang modern sudah banyak dan kwlasnya pasti menengah ke atas. Sekarang yang kita pikirkan yang kelas bawah,” kata Ganjar.
Ganjar juga mengatakan tidak melepas pembangunan pasar tradisional ke investor. Semua pasar tradisional dibangun dengan anggaran pemerintah.
“Kalau dikasih investor kan pedang kesulitan. Biayanya bisa ugal-ugalan. Maka sudah kita putuskan kita tangani sendiri. Maka rakyat yang paling bawah yang hari ini musti diberikan perhatian termasuk ini bagian dari tanggung jawab kita kepada mereka yang lemah. Bakul-bakul ini juga marhaein soalnya,” pungkasnya.