UNGARAN – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Semarang menyiapkan sejumlah jalur alternatif dalam menghadapi arus mudik pada musim lebaran tahun ini. Berbeda dengan dua tahun yang lalu dimana pemerintah memberlakukan larangan mudik seiring diterapkannya status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Kepala Dishub Kabupaten Semarang Tri Martono menuturkan sedikitnya ada 15 titik jalur alternatif yang akan disiapkan meliputi berbagai wilayah yang berbatasan dengan kota/kabupaten tetangga.
“Kita siapkan jalur alternatif untuk menghadapi arus mudik lebaran tahun ini, prediksinya volume lonjakan kendaraan bisa mencapai 200 persen mengingat dua tahun nggak ada mudik,” ungkapnya di Ungaran, Jumat (8/4/2022).
Dikatakan Tri, kelima belas titik jalur alternatif itu meliputi Barukan-Suruh-Bonomerto, Banyubiru-Kecandran, Kelurahan-Banyubiru, Butuh-Getasan, Sumowono-Kemawi, Bedono-Lanjan, Jambu-Candi dan Candi-Gedongsongo.
“Kemudian yang menghubungkan Rengas-Bawen, Tuntang-Tambakboyo, Barukan-Klero, Delik-Pabelan, serta sisanya jalur alternatif dalam kota Ungaran,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan upaya perbaikan rambu lalu lintas serta penambahan petunjuk arah temporer di beberapa titik untuk memudahkan pengguna jalan yang melintas.
“Lampu penerangan jalan umum (PJU) juga akan kami cek, mana yang rusak akan kami perbaiki sebab sekarang sudah jadi ranahnya Dishub, sehingga diharapkan pada H-7 dan H+7 lebaran nanti tidak ada kendala,” paparnya.
Berkaitan dengan kondisi jalur yang akan dilintasi oleh para pemudik, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang. Dalam waktu dekat akan segera dilakukan survei untuk mengetahui lokasi mana saja yang perlu dilakukan perbaikan.
“Kemarin dari hasil rapat dengan DPU, informasinya di jalur alternatif Suruh-Karanggede ada kerusakan sepanjang 600 meter. Itu akan ditambal, maksimal H-7 lebaran selesai,” urainya.
Tri menambahkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan jajaran Satuan Lalu Lintas Polres Semarang berkaitan dengan pengaturan dan rekayasa lalu lintas manakala dibutuhkan. Termasuk untuk upaya antisipasi lonjakan pengunjung lokasi wisata saat libur lebaran yang berimbas pada kepadatan lalu lintas.
“Dusun Semilir salah satunya, dekat simpang Bawen, sebelahnya ada terminal, SPBU dan interchange jalan tol. Itu kalau tidak diantisipasi, imbasnya pasti ke jalur reguler yang bisa menimbulkan kemacetan,” pungkasnya. (win)