UNGARAN – Kondisi topografi Kabupaten Semarang yang bervariasi membuat wilayah ini kaya akan potensi produk pertanian dan perkebunan. Sejumlah desa dari 19 kecamatan yang ada memiliki produk unggulan berupa kopi yang sudah terkenal cita rasanya. Salah satunya adalah Desa Wirogomo, Kecamatan Banyubiru. Daerah di kaki Gunung Telomoyo ini memiliki produk kopi lokal dengan kualitas unggul.
Ditemui saat Lomba Racik Kopi dalam rangkaian Kabupaten Semarang Expo (Kasmex) 2022 di Lapangan Pangsar Jenderal Soedirman Ambarawa pada Kamis (20/10/2022), Fauzan (35) seorang petani kopi yang berasal dari wilayah tersebut mengatakan Kabupaten Semarang memiliki potensi kopi yang luar biasa.
“Jenis robusta, arabica, kate dan sebagainya kita punya semua. Kualitasnya juga tidak kalah dengan daerah lain,” ungkapnya.
Dijelaskan Fauzan, hal itu bisa dibuktikan dengan gelaran Kontes Kopi Spesialti Indonesia (KKSI) tahun 2021 lalu. Produk kopi miliknya masuk nominasi 15 besar seluruh Indonesia, sementara juara I berhasil direbut oleh salah seorang petani kopi asal Kecamatan Jambu.
“Artinya apa, kopi lokal milik kita juga bisa bersaing. Sehingga tinggal bagaimana kita mengolahnya, meski tekstur tanah dan ketinggian juga berpengaruh terhadap cita rasanya,” sambungnya.
Ia juga mengajak para petani dan pecinta kopi untuk dapat mengolah kopi sepenuh hati.
“Mulai dari tahap sortasi, roasting, resting, ditumbuk, diayak hingga siap minum harus sepenuh hati. Biar rasanya bisa dikenal di seluruh nusantara,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang Wigati Sunu menyampaikan tujuan diadakannya Lomba Racik Kopi tersebut adalah untuk mengangkat produk kopi yang ada di Kabupaten Semarang.
“Semua kecamatan kita berdayakan, terutama melalui kaum milenial agar produk kopi unggulan yang kita miliki bisa semakin dikenal masyarakat luas,” paparnya.
Menurutnya, dengan potensi kebun kopi seluas 2.300 hektare yang tersebar di sentra penghasil kopi di wilayah Kabupaten Semarang seperti Kecamatan Jambu, Banyubiru, Ungaran Barat, dan Sumowono dapat menghasilkan setidaknya 140 ton kopi.
“Jumlah itu cukup banyak untuk dapat memenuhi permintaan pasar. Bahkan saat ini sudah banyak buyer dari luar negeri yang membeli produk kopi dari Kabupaten Semarang,” pungkasnya. (win)