Semarang – Pemerintah Kota Semarang mengantisipasi dampak kekeringan yang mulai terjadi pada musim kemarau saat ini. Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, telah meminta pihak PDAM Tirta Moedal Kota Semarang untuk bisa membackup kebutuhan air di masyarakat.
Menurutnya, saat ini di beberapa tempat banyak mata air yang mulai kekeringan, imbas tidak adanya hujan lagi.
“Memang untuk air ada, tapi dari Pamsimas kondisi airnya keruh. Jadi kami minta PDAM untuk melakukan droping air ke wilayah-wilayah rawan kekeringan secara rutin ke sana,” ujarnya, Senin (19/6/2023).
Ditambahkan Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita G Rahayu, kondisi air yang ada di warga tersebut memang tidak layak diminum.
“Sudah jelas dampak kekeringan di sana, air masih ada tapi tidak layak untuk diminum, kalau mandi, cuci selain air minum dari Pamsimas ada. Sehingga akan ada droping air bersih dalam sepekan sebanyak tiga kali, kami kirim truk tangki PDAM ke wilayah Jabungan. Karena biasanya Kecamatan Tembalang, seperti juga Rowosari saat musim hujan kena dampak banjir dan musim kemarau dampak kekeringan,” imbuhnya.
“Saya sampaikan ke masyarakat kalau ada permasalah dengan air segera lapor bisa ke pak RT, RW, pak Lurah, pak Camat atau juga ke saya langsung,” lanjutnya.
Selain melakukan droping air bersih ke Jabungan, pihaknya juga meminta masyarakat lainnya yang terdampak kekeringan bisa segera melaporkannya ke Pemrintah Kota Semarang.
“Untuk segera diantisipasi jangan sampai warga sampai teriak, komplain. Dan pemerintah pun harus aktif, mencari tahu warga butuh air atau tidak untuk kebutuhan sehari-hari,” pungkasnya.