Semarang – Becak listrik karya Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) bernama Becak Listrik Kampus Udinus BecikKU bakal beroperasi di Kota Lama Semarang.
Kendaraan Becak Listrik BecikKU menjawab ajakan pemerintah yang berharap dapat beralih dari kendaraan berbasis bahan bakar minyak, menjadi energi terbarukan.
Rektor Udinus, Edi Noersasongko mengatakan, Becak Listrik BecikKU ini merupakan inovasi dari Fakultas Teknik Udinus.
Ide ini muncul berawal dari melihat kondisi Kota Lama yang cukup ramai melebihi Borobudur.
“Kota Lama luas. Kami punya ide membuat becak listrik. Sowan ke Dishub, Kominfo dan lapor Dikti melalui proposal dan terealisasi,” Ucap Edi.
Edi memaparkan, operasional becak listrik di Kota Lama akan menyesuaikan rencana dari Pemerintah Kota Semarang.
Jika butuh dalam jumlah banyak, pihaknya selaku perguruan tinggi pun siap mendukung.
“Kemarin, satu becak anggaran dari Mas Menteri Rp 125 juta mulai dari merancang, kelistrikan, aki, dan sebagainya. Kalau (produksi) banyak bisa murah lagi,” terangnya.
Dosen sekaligus tim pengembang BecikKU, Ary Heryanto menjelaskan, becak tersebut menggunakan aki sebagai sumber tenaga.
Pada bagian atas BecikKU terdapat pula solar panel untuk menambahkan tenaga pada aki.
“Becak ini bekerja secara otonom dan bisa beroperasi tanpa kendali supir. Untuk itu, di bagian bawah becak terdapat kamera yang dapat mendeteksi jalan atau jalur. Dapat membawa maksimal empat penumpang sekaligus,” jelasnya.
Ari selaku Kaprodi Teknik Elektro Udinus itu membeberkan, BecikKU akan beroperasi keliling Kota Lama Semarang tanpa perlu ada supir.
Hal itu dapat terealisasi berkat bekerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang.
“Becak ini memiliki fitur untuk menjelaskan keadaan sekitar Kota Lama, seperti saat melewati Gereja Blenduk, BecikKU akan memberikan informasi kepada penumpang melalui layar. Informasi ini berisi sejarah maupun keunikan yang ada di landmark tersebut,” katanya.
Dekan Fakultas Teknik Udinus, Heru Agus Santoso mengaku bangga atas karya inovasi dari dosen dan mahasiswa tersebut.
BecikKU termasuk dalam Automatic Guided Vehicle (AGV) yang merupakan hasil penelitian salah satu dosen Fakultas Teknik Udinus.
Penelitian tersebut sebagai upaya Udinus menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, BecikKU menjawab kebutuhan kendaraan di kawasan bebas emisi.
“Contoh di Kota Lama. Mungkin bisa saja di Simpanglima saat CFD. Dengan adanya becikKU orang-orang bisa jalan-jalan di Kota Lama,” tuturnya.