Semarang – CEO PSIS sekaligus Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, Yoyok Sukawi, merasa sangat kecewa dengan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Persiapan untuk acara tersebut telah dilakukan sejak 2019 dan pembatalannya diumumkan oleh FIFA di situs resminya belum lama ini. Yoyok Sukawi menyatakan bahwa persiapan tersebut telah menghabiskan banyak uang, tenaga, dan pikiran yang luar biasa.
Selama persiapan, kepala daerah yang menjadi tempat pertandingan telah menandatangani nota kesepahaman untuk mendukung Piala Dunia U-20. Namun, penolakan terhadap Israel oleh beberapa tokoh hanya merupakan salah satu faktor terkait kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah. Ada kemungkinan banyak hal yang harus diperbaiki di bidang sepak bola Indonesia.
Yoyok Sukawi menyatakan bahwa infrastruktur sudah siap, tetapi menurut FIFA, Indonesia dianggap belum siap secara keseluruhan. Oleh karena itu, dia meminta agar pemerintah bertanggung jawab terkait nasib para calon pemain Timnas Indonesia di ajang tersebut dan tidak menyalahkan orang lain.
Menurut Yoyok, para calon pemain adalah yang paling merasa kecewa kehilangan kesempatan tampil, karena Indonesia tidak menjadi tuan rumah.
Yoyok Sukawi berencana untuk memperjuangkan agar pemerintah bertanggung jawab terhadap nasib mereka. Yoyok juga berpesan agar pemerintah tidak melepaskan tanggung jawabnya dan harus menjamin kesejahteraan para pelaku sepak bola.
“Anak-anak itu harus disemangati, mereka sudah hancur lebur. Tidak ada kata-kata yang bisa ngobati sakit hati mereka. Saya juga kalau mau berpesan-berpesan apa?. Saya cuma bisa bantu mereka dengan mendorong pemerintah agar bertanggung jawab,” ucap yoyok, Kamis (30/3/2023).