Sayur organik relatif memiliki harga yang stabil dibandingkan sayur non organik. Seperti halnya Sayur Organik Merbabu (SOM) ini membudidayakan berbagi sayur organik yang berlokasi di Sidomukti, Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Ketua SOM, Shofyan Adi (27) mengatakan bahwa dalam pertanian organik itu ada tiga filosofi yang diterapkan oleh para petani organik.
“Filosofi ini antara lain sehat, ramah lingkungan, berkeadilan,” kata Shofyan Rabu (27/7/2022).
Pihaknya mencoba agar para petani organik ini mendapatkan keuntungan dan disisi lain konsumen mendapatkan harga terjangkau. Sehingga dalam kondisi seperti sekarang, dimana harga sayur non organik naik turun tetapi sayur organik tetap stabil.
“Petani tersenyum dan konsumen juga tersenyum,” ungkapnya.
Sayur organik ini juga dapat diserang oleh hama dan berdampak seperti sayur non organik lainnya.
“Sayuran organik ini dari segi kualitas bagus, dan juga lebih tahan dari serangan hama penyakit,” jelasnya.
“Jadi dalam kondisi seperti cabe yang patek atau virus kuning di tempat kami ada tetapi persentasenya lebih kecil dibandingkan para petani non organik,” imbuhnya.
Selain itu, beberapa jenis sayuran yang dibudidayakan SOM yakni cabe, salad, selada hijau, wortel, tomat dan lainnya ada sekitar 50 jenis sayur.
“Untuk sayur organik ditempat kami antara 10 ribu sampai 60 ribu per kg tergantung komoditasnya,” paparnya.
“Serta segment pasar kami yakni konsumen menengah keatas,” tambahnya.
Untuk menjaga kualitas sayur organik, pihaknya menggunakan teknologi Plasma Ozone.
“Ada tim Internal Control System (ICS) jadi teman-teman mengontrol anggota petani agar menanam tanpa menggunakan pupuk kimia,”
“Ada juga teknologi Plasma Ozone yakni untuk membunuh mikroorganisme pembusuk dan mereduksi pestisida,” imbuhnya.
Zulkifli Hasan saat memberikan keterangan media
Sementara itu, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengaku bahwa teknologi plasma ramah lingkungan sebagai salah satu solusi untuk memperpanjang masa simpan sayur dan buah.
Tidak hanya itu saja, teknologi plasma ozone ini juga meminimalisir pertumbuhan bakteri, virus, dan jamur penyebab pembusukan pada sayur maupun buah serta mengurangi pestisida yang menempel pada sayur dan buah.
“Teknologi yang dimanfaatkan petani SOM ini bisa mengawetkan sayuran lebih dari dua bulan, cabai yang dipanen seminggu cepat busuk, tapi kalau dicuci dulu dengan air yang sudah diozonisasi bisa awet hingga dua bulan, bisa sangat membantu,” kata Zulkifli Hasan.
Teknologi ini juga secara tidak langsung dapat menstabilkan harga sayur-sayuran.
“Jadi kalau bisa Awet dua bulan, saya kira harga cabai bisa stabil,” jelasnya