RASIKAFM.COM | SALATIGA – Empat sosok inspiratif yang menjadi motor penggerak perubahan di kawasan Indonesia Timur menapaki tonggak baru dalam perjalanan intelektualnya. Mereka resmi menyandang gelar Doktor Studi Pembangunan dari Fakultas Interdisiplin, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Momen membanggakan ini menjadi cerminan komitmen UKSW dalam melahirkan creative minority yang berdampak bagi masyarakat melalui kajian ilmiah lintas disiplin ilmu.
Mereka adalah Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumba Timur periode 2014-2019 Dr. Ir. Umbu Manggana, M.Si., Sekretaris Inspektorat Kabupaten Jayapura Dr. Fika Zumrotun, SE., MM., Dosen Universitas Halmahera, Tobelo Dr. Aveanty Miagina, S.E., M.M., serta Dosen Universitas Kristen Wira Wacana Sumba Dr. Norlina Rambu Jola Kalunga, S.Si (Teol), M.Si, D.Th.
Keempatnya resmi dinyatakan lulus dalam Sidang Yudisium dan Promosi Doktor Studi Pembangunan yang dipimpin Wakil Dekan Fakultas Interdisiplin, Titi Susilowati Prabawa, S.Pd., M.A., Ph.D., di Diplomacy Room Kampus UKSW. Kelulusan ini menandai bahwa Program Studi (Prodi) Doktor Studi Pembangunan kini berhasil mencetak 91 doktor.
Titi Susilowati Prabawa menyampaikan ungkapan terima kasihnya kepada keempat doktor baru tersebut karena telah berhasil menyelesaikan proses studi dengan penuh semangat dan perjuangan. Ia juga berharap gelar baru ini menjadi batu loncatan untuk menghasilkan lebih banyak lagi riset bagi masyarakat. “Terima kasih sudah memilih pendidikan akhir di Doktor Studi Pembangunan Fakultas Interdisiplin. Semoga proses yang selama ini dijalani bersama kami memberikan manfaat dalam pengembangan karir dan pengabdian masyarakat bapak ibu semua,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Program Studi Doktor Studi Pembangunan Profesor Daniel Kameo, Ph.D., menyampaikan bahwa disertasi yang dibuat oleh doktor baru tersebut tak hanya menjadi karya ilmiah semata, tetapi akan dikemas menjadi executive summary atau policy brief yang kemudian dapat didiseminasikan secara luas kepada pemangku kepentingan. “Policy brief ini diharapkan menjadi jembatan antara data ilmiah dan aksi nyata guna memberikan dampak bagi stakeholder yang relevan seperti pemerintah, gereja, Lembaga Swadaya Masyarakat, hingga universitas,” katanya.
Beranjak pada sektor layanan publik, kajian ilmiah dari Dr. Fika Zumrotun yang berjudul “Persepsi Masyarakat Terhadap Implementasi Pelayanan Publik Secara Daring” menghasilkan rekomendasi kebijakan yang relevan untuk wilayah dengan akses internet terbatas yakni daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) di Kabupaten Jayapura. “Adapun rekomendasi tersebut yaitu adanya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), layanan, dan masyarakat. Kemudian diperlukan pembenahan menyeluruh terhadap etos pelayanan publik dan adanya distribusi pembangunan Base Transceiver Station secara proporsional berdasarkan tingkat kebutuhan dan konektivitas wilayah,” terangnya.
Sementara itu, “Relasi Asimetris Antara Kaum Ata dan Kaum Maramba di Sumba Timur” diangkat oleh Dr. Norlina Rambu Jola Kalunga sebagai judul dalam disertasinya. Penelitian ini bukanlah sekadar studi akademis biasa, ini adalah sebuah upaya fundamental untuk menyingkap selubung kompleksitas stratifikasi sosial yang melampaui batas-batas pemahaman konvensional. Di balik lanskap Sumba yang memesona, tersembunyi sebuah fenomena subordinasi yang tidak hanya terpatri dalam dimensi sosio-ekonomi atau politik, melainkan berakar kuat dalam dimensi kosmologis, spiritual, dan genealogi masyarakatnya.