RASIKAFM – Peningkatan aktivitas Gunung Merapi, sebanyak 241 warga memilih bertahan di Tempat Penampungan Pengungsi Sementara Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali. Mereka was- was jika sewaktu-waktu terjadi erupsi Merapi.
Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Selo, Mujianto, mengatakan untuk mendukung kesehatan pengungsi, pos kesehatan juga masih buka. Petugas rutin melayani pengungsi yang mengalami gangguan kesehatan. Demikian pula dapur umum masih beroperasi yang dilayani para relawan.
Selain kelompok rentan, ada sebanyak 47 anak serta 104 orang dewasa yang tinggal di TPPS Tlogolele. Mereka merasa lebih aman tinggal di TPPS dibanding dirumahnya yang akhir-akhir ini sering mendengar suara gemuruh dari puncak Merapi.
Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edy Saputra menambahkan warga Tlogolele yang berada di wilayah teratas, terus dihimbau untuk waspada dengan aktivitas Gunung Merapi. Warga juga diminta untuk mengungsi di TPPS.
Jumlah pengungsi di TPPS meningkat dibanding akhir tahun 2020 lalu. Mereka didominasi warga Dukuh Stabelan, Takeran, Belang dan Gumukrejo. Namun demikian, erupsi di Gunung Merapi, belum berdampak signifikan di Desa Tlogolele. Warga tetap masih melakukan aktivitas seperti biasa saat siang hari.