UNGARAN – Puluhan warga binaan lembaga pemasyarakatan (lapas) kelas II A Ambarawa dipindahkan ke lokasi yang aman. Hal itu menyusul rentetan gempa tektonik yang terjadi di kawasan Ambarawa dan sekitarnya beberapa hari terakhir.
Kepala Lapas Kelas II A Ambarawa Budi Yuliarno saat dikonfirmasi pada Selasa (26/10/2021) menjelaskan dampak yang ditimbulkan oleh gempa sebenarnya relatif kecil.
“Dampaknya ada tapi tidak begitu besar, hanya rontokan kecil dari dinding karena memang usia bangunan yang sudah tua,” kata Budi.
Meski demikian pihaknya tetap bersiaga dan berwaspada dengan memindahkan warga binaan ke lokasi yang aman.
“Ada 80 warga binaan yang kami evakuasi ke lapas terdekat. Sementara langkah pengamanan yang lain, beberapa bagian bangunan juga telah dibuatkan tiang penyangga. Termasuk koordinasi dengan Polri dan TNI yang dalam hal ini Yonkav 2/TC agar jangan sampai ada tahanan yang kabur,” jelasnya.
Menurut Budi selain faktor gempa, pemindahan warga binaan itu juga merupakan komitmen dari awal untuk mengurangi kapasitas penghuni lapas.
“Kemampuan kondisi bangunan di sini kan sudah berkurang, sehingga kami perlu melakukan upaya pengurangan kapasitas,” ujarnya.
Ditambahkan Budi, saat ini ada 443 warga binaan yang menghuni lapas kelas II A Ambarawa. Semuanya terbagi dalam dua blok yang ada di lantai dua bangunan yang berusia hampir dua abad tersebut. (win)