RASIKAFM.COM | UNGARAN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tampak menghadiri acara halal bihalal dengan para kepala desa (kades), perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahan (LKMK) yang dilaksanakan di GOR Pandanaran, Wujil, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Selasa (23/5/2023).
Di hadapan ribuan peserta yang hadir Ganjar menyampaikan terutama kepada para kades jika mereka merupakan ujung tombak suksesnya pembangunan masyarakat. Di antaranya penyelesaian masalah stunting dan kemiskinan ekstrem.
“Kekuatan daerah dimulai dari level desa. Sebab, kepala desa dan perangkatnya dinilai paling mengetahui daerah dan penduduknya,” ujarnya.
Orang nomor satu di Jawa Tengah ini mengharapkan jajaran kepemerintahan di level desa ikut mendorong perubahan hingga tingkat provinsi. Contohnya, penuntasan kasus stunting pada anak.
“Maka saya minta bantuan kepada para kades, lakukan pendataan ada berapa ibu hamil. Pantau bagaimana pemenuhan gizinya, agar bayinya nanti tidak stunting. Kalau sudah terlanjur (stunting), maka akan susah diperbaiki. Imbasnya nanti pada bukan hanya pada fisik, tapi juga perkembangan non-fisiknya,” terangnya.
Kemudian kasus lain yang perlu penanganan adalah masalah kemiskinan ekstrem. Oleh sebab itu, Ganjar meyakini desa dapat menjadi indikator penting bagi pemerintah dalam mengukur kemajuan suatu daerah.
“Saya titipkan bahwa PR kita masih panjang, penurunan kemiskinan ekstrem, termasuk bagaimana governance di pemerintahan level desa mesti kita laksanakan. Apa yang sudah dikerjakan kawan-kawan kita ingin hasilnya itu makin baik, tidak hanya output tapi outcome-nya biar diterima masyarakat,” imbuhnya.
Terkait tahun politik, Ganjar menitipkan pesan agar seluruh pihak dapat menjaga situasi keamanan ketertiban masyarakat.
“Jangan terhasut berita bohong, berita tidak benar. Cari tahu kebenarannya. Jaga iklim kamtibmas agar kondusif,” pungkasnya. (win)