RASIKAFM.COM | UNGARAN – Ribuan lampion menghiasi langit malam di kawasan Candi Gedongsongo, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Sabtu (21/6/2025). Sekitar 3.000 pengunjung secara serentak menerbangkan lampion dalam rangkaian Pesta Lampion, acara puncak Festival Gedongsongo 2025.
Gelaran tahunan ini merupakan program unggulan Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang yang berlangsung selama dua hari, yakni 20–21 Juni 2025.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Wiwin Sulistyowati, menyampaikan pesta lampion merupakan agenda kedua dalam Festival Gedongsongo 2025. Berbeda dengan tahun sebelumnya, penyelenggaraan tahun ini dilakukan dengan sejumlah pembenahan.
“Kami melakukan banyak perbaikan agar lebih menarik dan tahun ini jumlah pengunjung meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun lalu,” ungkapnya.
Wiwin juga menjelaskan, sebenarnya Festival Gedongsongo 2025 telah masuk dalam kurasi ke-11 event pariwisata nasional oleh Kementerian Pariwisata. Namun karena tahun ini belum ada pengumuman resmi, festival ini masih menunggu penetapan sebagai bagian dari kalender wisata nasional.
“Harapannya, di penyelenggaraan tahun ketiga nanti, Festival Gedongsongo bisa resmi masuk kalender nasional agar daya tariknya makin luas dan kunjungan wisatawan terus meningkat,” ujarnya.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya Festival Gedongsongo merupakan upaya strategis dalam mempromosikan potensi wisata dan budaya daerah.
“Festival ini bertujuan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Semarang,” jelasnya.
Dikatakan Ngesti, Kabupaten Semarang memiliki sedikitnya enam agenda wisata besar setiap tahun, seperti Festival Rawapening, Kasmex (Kabupaten Semarang Expo), dan Festival Bunga Bandungan, yang digelar untuk memperluas daya tarik wisata secara nasional maupun internasional.
“Dengan beragam event ini, potensi wisata dan budaya bisa semakin dikenal luas. Apalagi kita punya 65 destinasi wisata dan 80 desa wisata yang patut dipromosikan bersama,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antar sektor, termasuk pelaku industri kreatif dan UMKM, dalam memajukan pariwisata daerah. “Dengan bergeraknya sektor lain, tentu akan berdampak pada peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Semarang,” tegasnya. (win)