SEMARANG – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) siap diuji cobakan di Kota Semarang dalam waktu. Sejumlah sekolah – sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMP dimungkinkan untuk menggelar kegiatan belajar mengajar, namun dengan protokol kesehatan yang ketat.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, disela-sela acara pemberian bantuan tabung oksigen dari Kadin, Senin (23/8/2021), mengungkapkan, kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di level 3 memang memungkinkan untuk menggelar kegiatan PTM tersebut.
“PTM di PPKM level 3 memang dimungkinkan, tapi tentu saja dengan kriteria pembatasan yang sangat ketat. Dari clue ‘diperbolehkan’, terkait Perwal PKM Kota Semarang nanti Pak Gun (Gunawan Saptogiri/Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang) bisa memulainya dari beberapa sekolah dulu,” kata wali kota yang biasa disapa Hendi ini.
Disinggung soal kapan uji coba PTM tersebut dilaksanakan, Hendi mengaku hal tersebut harus melihat dari kesiapan sekolah yang akan menggelar PTM, apakah sudah benar-benar siap atau belum terkait penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Sekolahnya siapnya kapan? Saya rasa semua memungkinkan tapi dengan kehati – hatian yang sangat tinggi. Dan dengan catatan, apabila orangtua siswa tidak memperbolehkan maka tetap dimungkinkan proses belajarnya dengan model mix, daring dan luring,” katanya.
Terkait bantuan dari Kadin pusat yang dilakukan hari ini, sebanyak 400 tabung oksigen diserahterimakan secara simbolis dari perwakilan Kadin kepada Pemkot Semarang. Nantinya seluruh tabung oksigen tersebut akan didistribusikan ke seluruh rumah sakit di Kota Semarang yang menangani Covid-19.
“Semoga bantuan tabung oksigen dari Kadin ini bisa membantu kebutuhan oksigen di tiap rumah sakit, walaupun sekarang ketersediaan oksigen di Kota Semarang sangat mencukupi, dan lagi kasusnya (Covid-19) sudah turun. Kami juga sedang menunggu keputusan pemerintah pusat terkait kebijakan PPKM, harapannya levelnya juga turun,” katanya.