RASIKAFM.COM | UNGARAN - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Semarang menginisiasi pembentukan computer security incident response team (CSIRT). Ini merupakan yang ke-11 di Jawa Tengah dan sesuai perkembangan teknologi informasi.
Disampaikan Kepala Diskominfo Kabupaten Semarang Wiwin Sulistyowati, maksud dan tujuan pembentukan tim tanggap insiden siber tersebut sebagai wadah untuk merespon bila terjadi ancaman, serangan atau bencana di bidang siber.
“Diharapkan dengan adanya tim CSIRT ini akan meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pengelolaan sistem keamanan informasi baik di lingkungan pemerintahan hingga masyarakat,” ungkapnya usai launching CISRT dan Command Center di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang, Selasa (16/5/2023).
Selain berfungsi sebagai penguatan keamanan informasi di Kabupaten Semarang, lanjut Wiwin, kehadiran CSIRT diharapkan dapat menciptakan kepercayaan dan kenyamanan masyarakat saat memanfaatkan pelayanan siber.
“Sehingga meminimalisir adanya korban kejahatan siber yang belakangan ini kembali marak, terutama melalui media sosial,” terangnya.
Selain CSIRT, kegiatan ini juga dirangkai dengan peresmian command center Pemkab Semarang yang berada di lantai 2 Gedung A Setda Kabupaten Semarang. Command center dilaksanakan sebagai titik awal integrasi data Kabupaten Semarang menuju Satu Data Indonesia, sesuai amanat Perpres Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Perpres 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.
“Karena merupakan titik awal, maka informasi yang disajikan belum sempurna, dan secara bertahap akan terus dilengkapi oleh seluruh stakeholder Kabupaten Semarang, termasuk ke depannya integrasi CCTV serta informasi data peta kewilayahan yang masih dikoordinasiakan dengan Badan Informasi Geospasial Bogor,” imbuhnya.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha dalam sambutannya mengatakan tim pencegahan, penanganan dan serangan dibidang siber ini telah dibentuk mulai dari tingkat Kabupaten sampai dengan Kecamatan.
“Tim ini diharapkan mampu merespon kendala keamanan teknologi informasi di Kabupaten Semarang, secara cepat, tepat serta dapat melaksanakan fungsi data dan informasi di Pemerintah Daerah secara optimal,” katanya.
Sedangkan terkait command center, orang nomor satu di Kabupaten Semarang ini mengakui masih banyak kekurangan karena fasilitas ini dimaksudkan sebagai embrio integrasi data.
“Maka pada kesempatan ini saya meminta seluruh Kepala OPD, bersama-sama berkolaborasi mengisinya secara realtime. Mengisi data tidak harus menunggu akhir tahun, karena kondisi lapangan terus berjalan dinamis. Saya juga meminta jangan lagi ada server data yang terpisah–pisah. Jangan ada lagi pembangunan aplikasi baru tanpa perencanaan yang baik. Maksimalkan replikasi aplikasi berbagi pakai di sekitar kita, baik di Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang telah tersertifikasi,” tegasnya. (win)