RASIKAFM.COM | UNGARAN - Krisis air bersih yang melanda warga Desa Kalikayen, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang mendapat respons dari Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat. Tak kurang dari 1.500 liter air bersih disalurkan untuk membantu 800-an warga yang ada di Dusun Kebontaman dan Mulyosari tersebut.
Ditemui di sela kegiatan distribusi air bersih tersebut pada Jumat (11/8/2023) sore, Bendahara PMI Pusat Jacobus Dwihartanto menyampaikan setiap tahun pihaknya menerima laporan krisis air bersih dari seluruh Indonesia, terutama Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
“Kita anggap hal ini sebagai bencana. Sehingga kita rutin kirimkan bantuan (air bersih) secara terus menerus,” ujarnya.
Khusus di wilayah Jawa Tengah, lanjutnya, telah disediakan sebanyak 50 mobil tangki berkapasitas masing-masing 5.000 liter. Itu untuk mendukung upaya penanggulangan krisis air bersih sebab Jawa Tengah masuk wilayah prioritas.
“Termasuk di Kabupaten Grobogan, Rembang, dan Cilacap. Di Kabupaten Semarang, hari ini kita salurkan 15.000 liter air bersih bagi warga Desa Kalikayen,” kata dia.
Diakuinya, kendala yang dihadapi dalam penanggulangan krisis air bersih ini adalah keterbatasan jumlah armada atau mobil tangki.
“Setiap daerah pasti ada sumber air, kita hanya perlu armadanya,” bebernya.
Jacobus menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala Markas PMI Jawa Tengah untuk menjadwalkan pendistribusian air bersih. Sebab, kemarau tahun ini dirasakan lebih ‘parah’ dibanding tahun sebelumnya sebagai imbas dari adanya El Nino.
“Sehingga dapat membantu warga mendapatkan akses air bersih,” sambungnya.
Sementara Kepala Desa Kalikayen Sugiyono menjelaskan, bencana kekeringan ini sudah dialami warga sejak bulan Mei 2023. Terlebih masih banyak warga yang tidak memiliki sumur, sehingga praktis mengandalkan bantuan berupa kiriman air bersih.
“Yang paling terdampak memang Dusun Kebontaman ini, kalau di Mulyosari ada tapi tidak sebanyak yang di sini,” ungkapnya.
Dikatakan oleh Sugiyono, pihak Pemerintah Desa Kalikayen sebenarnya sudah berusaha membuat dua unit sumur dan mencari sumber air hingga ke Desa Kawengen yang berjarak lebih kurang 5 kilometer untuk mengatasi masalah krisis air bersih ini.
“Tetapi tidak keluar airnya, padahal biaya yang dikeluarkan juga besar,” jelasnya.
Dengan adanya bantuan air bersih dari PMI Pusat ini, ia berharap dapat mengatasi permasalahan krisis air bersih di desanya.
“Semoga nanti dikirim bantuan lagi, karena memang menjadi satu-satunya andalan yang bisa diharapkan warga,” tandasnya. (win)