RASIKAFM.COM | UNGARAN - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pringapus 04 menjadi salah satu pelaksana Program Sekolah Penggerak (PSP) tingkat SD di Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang yang berhasil menerapkan kurikulum merdeka.
Berbagai potensi dan keunggulan yang dieksplorasi di satuan pendidikan ini dihadirkan dalam kegiatan gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Di antaranya beragam pertunjukan seni, hasil kriya serta produk makanan yang memiliki nilai ekonomi.
Disampaikan oleh Ketua Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan Pringapus Agus Gunawan, dari 25 SD di Kecamatan Pringapus baru terdapat tiga SD yang telah melaksanakan PSP dan mengimplementasikan kurikulum merdeka. Yakni SDN Pringapus 04, SDN Derekan, dan SDN Klepu 03.
“Kegiatan kali ini dimaksudkan untuk menggali potensi unggul. Khusus di sini (SDN Pringapus 04) memiliki perangkat pembelajaran lebih baik, sehingga sekaligus sebagai sarana diseminasi kurikulum merdeka melalui studi tiru bagi sekolah lain,” ujarnya di sela kegiatan Gelar Karya P5 di SDN Pringapus 04, Sabtu (24/6/2023).
Agus menerangkan, setiap satuan pendidikan yang menjadi pelaksana PSP memiliki kewajiban menyebarluaskan pengalaman implementasi kurikulum merdeka (IKM) bagi sekolah di sekitarnya. Terlebih pada tahun ajaran kali ini di SDN Pringapus 04 merupakan tahun kedua IKM.
“Targetnya tentu berbagi praktik dan pengalaman. Minimal perangkat pembelajaran guru kelas 2 dan 5 sudah siap pada hari pertama tahun ajaran yang baru. Ibarat menu makanan sudah siap disantap,” terangnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang Sukaton Purtomo Priyatmo menuturkan secara umum terdapat 12 SD dan 5 SMP yang telah melaksanakan kurikulum merdeka di Kabupaten Semarang.
“Khusus di Kecamatan Pringapus memang baru 3 SD yang menerapkan. Akan tetapi sejak tahun 2022 kemarin sudah kami canangkan seluruhnya walaupun pembiayaan secara mandiri dari sekolah masing-masing,” urainya.
Terkait program diseminasi IKM ini, Katon (sapaan akrabnya) mengungkapkan secara prinsip misinya adalah untuk ‘menularkan’ kepada sekolah yang lain, perbedaan hanya ada pada karya atau potensi yang ditampilkan.
“Golnya adalah bagaimana pelaksanaan kurikulum merdeka ini bisa masif. Bapak ibu guru hanya fasilitator, sementara yang melakukan aksi adalah peserta didik,” pungkasnya.
Sebagai informasi, kegiatan diseminasi IKM melalui studi tiru juga dilaksanakan di SDN Klepu 03 yang memiliki keunggulan dalam peran serta masyarakat, serta di SDN Derekan yang memiliki dominasi pada P5.
Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan deklarasi dan penandatanganan komitmen bersama meningkatkan mutu pendidikan melalui IKM di tingkat Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Pringapus. (win)