
RASIKAFM – Terjadi kecelakaan tunggal di pemukiman warga Jalan Teuku Umar RT 2 RW 4, Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik pada Selasa (27/7/2021) sekira pukul 13.30 WIB.
Informasi yang diperoleh, kecelakaan diakibatkan oleh truk bernomor polisi K-1858-AF yang tak kuat menanjak di kawasan tersebut. Kemudian truk warna hijau itu mengalami hilang kendali dan menabrak pagar milik salah satu warga.
Akibat kejadian itu, satu orang sebagai kernet bernama Mustain (55) warga Plamongansari, Kecamatan Pedurungan meninggal dunia usai tertindih truk muatan batu dan jasadnya langsung di bawa ke RSUP Kariadi untuk proses lebih lanjut.
Sementara supir truk bernama Wahyu Imam Santosa warga Grobogan mengalami luka ringan dan sudah mendapatkan perawatan oleh ambulance hebat di tempat kejadian.
Di tempat kejadian, pria berusia 31 tahun itu menjelaskan kepada polisi bahwa kejadian tersebut bermula ketika truk yang ia kemudikan itu hendak menuju wilayah Gombel dari arah Jatingaleh.
Karena tak kuat menanjak, kemudia saat dilokasi kejadian, truk itu mengalami hilang kendali dan berjalan mundur kemudian menabrak pagar milik warga.
Dia menerangkan, saat tak kuat menanjak tiba-tiba sang kernet melompat dari dalam truk kemudian tertindih truk yang mengakibatkan meninggalnya Bang Mus sapaan akrab korban.
“Mungkin niatnya mau tahan truk atau ganjel truk tapi malah tertindih hingga kejadian tersebut (meninggal),” kata dia dilokasi.
Ia menjelaskan, saat kejadian, mungkin saja jika sang kernet tidak memilih keluar dari dalam truk bisa saja ia selamat dari maut. Ia juga sempat menyuruh sang kernet untuk tetap tenang dan tidak keluar dari truk karena dapat membahayakan keselamatanya.
“Aku juga sudah bilang jangan keluar dari truk, tapi tiba-tiba melompat dan saat nabrak pagar kebetulan korban berada di bawahnya,” ucap dia.
Sementara saksi mata, Wahyu (26) mengaku kaget ada suara keras akibat kecelakaan tersebut. Dia juga menerangkan, sebelum meninggal, korban masih sempat meminta pertolongan kepadanya sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Namun, tak lama kemudian, sebelum selesai dievakuasi, korban meninggal dunia dengan mengalami luka parah di bagian kepala dan tanganya.
“Sempat ngomong tolong-tolong gitu. Terus warga langsung bantu dengan dongkrak untuk membawa keluar dari bawah truk,” pungkasnya.
Wahyu juga heran ada truk muatan berat yang melintas di pemukiman warga. Dia juga mengaku baru pertama kali melihat ada truk muatan berat yang tak seharusnya melewati pemukiman warga.
“Seharusnya kan tidak lewat sini, ada jalan besar sebenarnya. Ini baru pertama kali ada truk kayak gitu lewat sini,” imbuhnya.
Di lokasi kejadian, Pihak Satlantas Polrestabes Semarang juga berada di lokasi kejadian dibantu Relawan Semarang untuk proses evakuasi.