UNGARAN – Sebanyak 27 titik exit tol di wilayah Jawa Tengah akan ditutup mulai tanggal 16 Juli hingga 22 Juli 2021. Hal itu untuk membatasi laju pergerakan orang dan barang demi menekan kasus positif Covid-19 di Jawa Tengah.
“Jawa Tengah sebagai episentrum mobilitas orang dan barang, sehingga potensi penularan Covid-19 yang cukup besar,” terang Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi saat melakukan pengecekan PPKM Darurat di Ungaran, Kabupaten Semarang, Selasa (13/7/2021).
Menurut Luthfi, PPKM Darurat pada prinsipnya adalah membatasi mobilitas, baik masyarakat maupun kendaraan. Oleh karena itu berdasarkan rapat lintas sektoral, maka diputuskan akan dilakukan penutupan di seluruh pintu tol.
“Ada 27 lokasi exit tol yang akan ditutup, ditambah pengetatan di 224 titik check point untuk mengurangi mobilitas,” ujarnya.
Meski demikian, Luthfi menambahkan terdapat beberapa pengecualian. Seperti mobilitas orang dan barang di sektor esensial dan kritikal masih boleh melintas.
“Dari Jakarta, Jabar dan Jatim tidak bisa masuk ke Jateng kecuali yang dimaksud dalam SUrat Edaran Mendagri Nomor 15 Tahun 2021. Tentu dengan kelengkapan dokumen perjalanan seperti surat negatif swab antigen, sertifikat vaksinasi dan sebagainya,” imbuhnya.
Sementara Panglima Kodam IV/ Diponegoro Mayjen Rudianto menuturkan kegiatan silaturahim ke Kabupaten Semarang ini untuk memastikan PPKM Darurat berjalan dengan baik.
“Minggu lalu kami juga mengunjungi beberapa daerah untuk mengecek pelaksanaan PPKM Darurat sekaligus mengevaluasi jika terdapat kekurangan maka kita perbaiki bersama,” jelasnya.
Menurut Rudianto situasi perkembangan Covid-19 di Kabupaten Semarang sudah menunjukkan adanya penurunan kasus aktif meski angkanya masih tinggi.
“Seperti yang disampaikan Bupati Semarang dalam paparan, kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Semarang yang biasanya landai sempat terjadi kenaikan. Ini yang kita diskusikan bagaimana caranya menekan laju penularan Covid-19 di Kabupaten Semarang,” urainya.
Diakui, Kabupaten Semarang merupakan jalur lintasan sehingga perlu langkah strategis menekan laju pergerakan barang dan manusia.
“Kendalanya cukup besar namun kami upayakan bisa diatasi. Sebentar lagi juga bakal ada program bantuan obat-obatan dan sembako. Kami bersinergi dengan Polri serta Pemkab Semarang hingga tingkat desa agar bantuan tepat sasaran. Penguatan herd immunity juga akan kita bantu dengan mendorong vaksinasi,” pungkasnya. (win)